CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.899   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.129   -85,71   -1,19%
  • KOMPAS100 1.091   -11,54   -1,05%
  • LQ45 870   -6,00   -0,69%
  • ISSI 215   -3,57   -1,64%
  • IDX30 446   -2,19   -0,49%
  • IDXHIDIV20 538   -1,08   -0,20%
  • IDX80 125   -1,34   -1,06%
  • IDXV30 135   -0,47   -0,34%
  • IDXQ30 149   -0,62   -0,42%

Gerindra ajukan syarat untuk berkoalisi dengan Demokrat


Kamis, 03 Maret 2011 / 13:29 WIB
Gerindra ajukan syarat untuk berkoalisi dengan Demokrat
ILUSTRASI. Karyawan melewati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,03% ke level 6.113,04 pada perdagangan Rabu (29/1/2020)


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Partai Gerindra mengakui ada tawaran dari beberapa elite Partai Demokrat untuk bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah. Namun, Gerindra memberikan sejumlah persyaratan.

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengakui, pembicaraan tersebut sudah ada. Cuma, dia mengatakan, Gerindra tidak ingin hanya menjadi pelengkap Demokrat. "Gerindra ingin menjadi partai yang bermanfaat bagi perubahan Indonesia. Kami ingin betul-betul bermanfaat bagi perubahan rakyat," katanya.

Muzani mencontohkan, Gerindra ingin memaksimalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai penggerak ekonomi pembangunan nasional. "BUMN bisa menjadi faktor penggerak perekonomian kita," katanya.

Ia pun melanjutkan, pemerintah yang prorakyat harus mengutamakan kebutuhan dalam negeri seperti pupuk, dan menyetop pendistribusian gas untuk pasar internasional. "Produksi batubara besar, tetapi dikirim ke luar. Batubara bisa digunakan untuk energi lokal. Pupuk diprioritaskan untuk petani dalam negeri," tegasnya.

Muzani mengungkapkan, partainya telah mengadakan rapat internal untuk membahas tawaran Demokrat. Jika Presiden SBY tidak bisa menerima tawaran yang diajukan maka Gerindra akan tetap memilih bertahan sebagai partai oposisi. "Kalau buntu, ya biarlah posisi kami tetap seperti ini (oposisi)," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×