kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Gelombang PHK Marak di Indonesia, Menaker Ungkap Biang Keroknya


Rabu, 08 Oktober 2025 / 03:54 WIB
Gelombang PHK Marak di Indonesia, Menaker Ungkap Biang Keroknya
ILUSTRASI. Menaker Yassierli mengatakan, daya saing industri yang kurang menjadi salah satu penyebab pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, daya saing industri yang kurang menjadi salah satu penyebab pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia. 

Hal itu disampaikan Yassierli saat Peluncuran Masterplan Produktivitas Nasional di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (7/10/2025). 

"Tadi sudah disampaikan bahwa produktivitas menjadi pendorong daya saing industri kita. Kalau saya sering sampaikan, salah satu penyebab PHK adalah karena daya saing (industri) kita yang kurang. Resilience. Daya saing yang kurang itu salah satu faktornya," jelasnya. 

"Faktornya banyak, maka produktivitas dari industri kita juga kemudian kemampuan kita untuk menggunakan resources yang tersedia, kemudian menghasilkan produk, kemudian orang bisa lebih murah, lebih efisien, dan berkualitas lebih baik," lanjut Yassierli. 

Ia pun menyinggung soal bonus demografi yang harus sejalan dengan peningkatan kualitas tenaga kerja. 

Ke depannya, menurut Menaker, bonus demografi harus sesuai dengan target Indonesia Emas pada 2025. 

"Kemudian Bapak dan Ibu, kita juga diingatkan terkait dengan bonus demografi. Bonus demografi ini harus kita sambut, kita songsong agar memberikan value bagi bangsa ini, yaitu dengan tenaga kerja yang berkualitas," jelasnya. 

Baca Juga: Setiap Tahun Ada 10,7 Juta Warga RI Butuh Pekerjaan, Belum Termasuk Korban PHK

Diberitakan sebelumnya, jumlah pekerja yang mengalami PHK mencapai 42.385 orang pada Januari-Juni 2025. Jumlah itu diketahui dari rekap data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) yang diunggah di laman Satudata Kemenaker. 

Merujuk pada data di Satudata Kemenaker, jumlah karyawan yang ter-PHK sejak Januari-Juni 2025 paling banyak berada di tiga provinsi. Tiga provinsi tersebut adalah Jawa Tengah (10.995 orang), Jawa Barat (9.494 orang), dan Banten (4.267 orang). 

Kemudian, jika dibandingkan dengan data PHK Januari-Juni pada 2024 lalu, jumlah tahun ini naik 32,19 persen. Sebagai informasi, jumlah pekerja ter-PHK pada Januari-Juni 2024 sebanyak 32.064 orang.

Tonton: Masih Rugi, KFC Indonesia Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Karyawan

Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Menaker Ungkap Penyebab PHK di Indonesia: Karena Daya Saing Industri Kurang"

Selanjutnya: Terungkap! Ini Harga Sebenarnya Tiket TransJakarta Kalau Tak Disubsidi Pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×