kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -17.000   -0,89%
  • USD/IDR 16.477   50,00   0,30%
  • IDX 7.521   -28,89   -0,38%
  • KOMPAS100 1.055   -3,43   -0,32%
  • LQ45 795   -3,20   -0,40%
  • ISSI 255   0,15   0,06%
  • IDX30 412   -1,69   -0,41%
  • IDXHIDIV20 469   -3,64   -0,77%
  • IDX80 119   -0,37   -0,31%
  • IDXV30 123   -0,46   -0,37%
  • IDXQ30 130   -0,80   -0,61%

Apindo Soroti PHK Marak meski Realisasi Investasi Capai Rp 942,9 Triliun


Rabu, 30 Juli 2025 / 18:22 WIB
Apindo Soroti PHK Marak meski Realisasi Investasi Capai Rp 942,9 Triliun
ILUSTRASI. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menilai, lapangan kerja yang dihasilkan dari realisasi investasi ini masih belum sebanding dengan kasus pemutusan hubungan kerja (PHK).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi/BKPM mencatat, realisasi investasi mencapai Rp 942,9 triliun di sepanjang semester I-2025. Investasi ini turut membuka sebanyak 1,26 juta lapangan kerja. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menilai, lapangan kerja yang dihasilkan dari realisasi investasi ini masih belum sebanding dengan kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun angka pekerjaan baru yang harus disiapkan sebanyak 2 juta-3 juta setiap tahunnya. 

"Dampak PHK juga tergantung angka dari mana, saya kemarin juga sudah bilang ini bukan angkanya tapi apa dasar solusi yang bisa kita sampaikan," kata Shinta dalam keterangan persnya, Rabu (30/7/2025). 

Shinta mengatakan, PHK terus meningkat khususnya pada sektor padat karya seperti tekstil dan produk tekstil (TPT). 

Baca Juga: PHK Melonjak 32% di Semester I-2025, Pemerintah Diminta Bertindak Cepat

Apindo mengusulkan beberapa hal untuk penciptaan lapangan pekerjaan dan menekan gelombang PHK. 

Apindo menekankan pentingnya pemberian insentif yang terukur dan berdampak langsung terhadap keberlanjutan industri, khususnya sektor padat karya. 

Apindo mengusulkan beberapa paket insentif fiskal dan kabanyakan seperti pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN),  penghapusan biaya masuk bahan baku komoditas pertentu hingga perluasan PPH 21 yang ditanggung pemerintah. 

"Hal-hal ini sudah kami sampaikan kepada Dirjen Pajak yang baru, kamu sudah sampaikan juga hal-hal  yang menjadi harapan daripada penguat usaha," jelasnya. 

Selain itu, Apindo juga mendorong kemudahan akses pembiayaan untuk keberlangsungan usaha. Kemudian, Apindo juga menekankan pemberian stimulus dalam mengurangi biaya ketenagakerjaan, biaya energi, hingga subsidi BPJS Kesehatan bagi sektor terdampak. 

Di sisi lain juga efisiensi biaya dan hambaan periinan bagi industri juga diusulkan untuk menekan biaya kompetisional. 

"Jadi rangkaian kebijakan ini menjadikan komitmen dan pelindung dalam menciptakan ekosistem usaha dan perluasan lapangan kerja," jelasnya.

Baca Juga: PHK Melonjak 32% Periode Januari-Juni 2025, Ini 5 Penyebabnya

Selanjutnya: Dihantam Tarif Impor Trump, Adidas Pertimbangkan Naikkan Harga di AS

Menarik Dibaca: Selamat Sempurna (SMSM) Bagikan Dividen Interim 2025, Menarik Diburu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×