kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,60   4,88   0.55%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Forum Bisnis Indonesia-China Hasilkan Kesepakatan Kerja Sama US$ 13,7 Miliar


Selasa, 17 Oktober 2023 / 10:07 WIB
Forum Bisnis Indonesia-China Hasilkan Kesepakatan Kerja Sama US$ 13,7 Miliar
ILUSTRASI. Dalam Forum Bisnis Indonesia-China, ditandatangani kesepakatan kerja sama senilai US$ 13,7 miliar.ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri BUMN sekaligus Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Ad-interim Erick Thohir menyampaikan, dalam Forum Bisnis Indonesia-China, ditandatangani kesepakatan kerja sama senilai US$ 13,7 miliar.

Kesepakatan tersebut merupakan kerja sama antara sektor swasta di China dengan perusahaan swasta maupun BUMN Indonesia. 

"Saya lihat tadi kerjasamanya ini luar biasa, tadi disebutkan angkanya US$ 13,7 miliar, di mana itu yang sudah agreement, tapi potensinya itu masih ada lagi US$ 29 miliar," kata Erick dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/10).

Baca Juga: Jokowi Sudah di Beijing, Ini Sederet Agendanya

Ia menjelaskan, dengan terjalinnya kerja sama  tersebut artinya hubungan baik antara swasta-swasta, BUMN-swasta serta BUMN-BUMN Indonesia dan China bisa terus ditingkatkan. Hal tersebut sejalan dengan keinginan Indonesia menjadi negara industri sekaligus menjadi bagian supply chain dunia.

Ia menjelaskan, dari 31 kerja sama yang ditandatangani pada forum tersebut, sembilan di antaranya dilakukan BUMN Indonesia. 

"Total ada 31. Dari BUMN-nya kurang lebih ada 9 tadi, ada IBC Indonesia baterai corporation itu membangun sama CATL industri baterai listrik. Tadi juga saya lihat ada PLN bekerja sama dengan PLN China itu bagaimana perbaikan apa grade sistem, saluran listrik, karena memang kan ke depan namanya listrik ini harus hijau," jelasnya.

Selain itu, Erick menambahkan ada juga kemungkinan kerjasama dengan PLN Indonesia untuk membangun hidropower. Kerja sama yang terbentuk tersebut kata Erick sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo mendorong hilirisasi di Indonesia. Hal tersebut agar sumber daya alam di Indonesia tidak lagi dikirim dalam bentuk bahan baku. 

"Dan ini menjadi bagian bahwa kita memang harus terus dorong yang namanya pengembangan daripada industrialisasi di Indonesia," imbuhnya. 

Baca Juga: Terbang ke China, Jokowi Akan Temui Xi Jin Ping dan Hadir KTT Belt And Road

Diketahui, pertumbuhan investasi dari China ke Indonesia terus tumbuh. Hal ini terlihat pada 2013 investasi China di Indonesia kurang lebih baru US$ 280 juta. Kemudian saat ini sudah naik menjadi US$ 8,6 miliar.

Dengan teknologi di China yang maju, menjadikan investasi dari negeri tirai bambu di Indonesia penting. Hal tersebut sesuai dengan upaya Indonesia yang tengah mendorong hilirisasi sumber daya alam dan ekonomi hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×