kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

FKSSK perkuat manajemen protokol krisis


Selasa, 18 Desember 2012 / 23:56 WIB
FKSSK perkuat manajemen protokol krisis
ILUSTRASI. Pekerja konstruksi beraktivitas di proyek renovasi gedung pusat perbelanjaan Sarinah,?Jakarta, Minggu (31/1/2021). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Herlina KD | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Indonesia merupakan satu dari beberapa negara yang masih bertahan di tengah tantangan kondisi ekonomi global yang cukup berat ke depan. Meski begitu, pemerintah terus waspada dan melakukan deteksi awal tanda-tanda krisis melalui Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Dalam waktu dekat, FKSSK juga akan mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait kondisi ekonomi di dalam negeri yang perlu disikapi.

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengungkapkan kondisi perekonomian global masih menghadapi tantangan berat. Karenanya, pemerintah berharap perekonomian nasional masih memiliki daya tahan yang cukup tinggi. Nah, untuk mengantisipasi ancaman krisis dari sisi makro, pemerintah terus memperkuat manajemen protokol krisis dalam FKSSK. Di luar itu, "Kami akan melihat lebih jauh sinkronisasi makro prudensial dan mikro prudensial, perlu ada sinergi dan komunikasi yang kuat antara semua pihak," jelas Mahendra Selasa (18/12).

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menambahkan, untuk menguji daya tahan ekonomi Indonesia terhadap hempasan krisis, baru-baru ini FKSSK telah melakukan simulasi alias fire drill terhadap manajemen protokol krisis (CMP) yang telah dimiliki pemerintah. Hanya saja, Agus enggan merinci hasil dari simulasi tersebut. Yang jelas, "Hasilnya bagus," jelasnya singkat.

Agus yang juga Ketua FKSSK ini hanya bilang pada kuartal I 2013 nanti FKSSK akan kembali melakukan simulasi yang mengikutsertakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang pada awal Januari 2013 akan resmi beroperasi. 

Sebelum akhir tahun ini, FKSSK juga bakal mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait kondisi ekonomi terkini. Menurut Agus, dalam waktu dekat FKSSK akan melakukan pertemuan untuk melakukan finalisasi rekomendasi yang akan dikeluarkan. 

Mahendra menambahkan, dalam pertemuan ini FKSSK akan menyoroti kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Salah satu hal yang akan disoroti adalah terkait ekses utang luar negeri swasta. Menurut Mahendra pemerintah akan mencermati dan memantau gejala ini dan menyiapkan langkah preventif. 

Ia mengakui, saat ini pemerintah melihat kecepatan pertumbuhan utang luar negeri swasta di atas ambang batas wajar. Sehingga, "Kami perlu melihat lebih dalam, bukan hanya dari besarannya saja, tapi termasuk dari rinciannya, kita akan coba lihat untuk memperbaiki lebih lanjut," ungkap Mahendra.

Selain itu, Mahendra bilang FKSSK juga akan menyoroti beberapa hal terkait dengan sektor keuangan dan stabilitas sistem keuangan. Hanya saja ia tak mau merinci lebih lanjut terkait beberapa isu terkait hal tersebut. Ia beralasan, rekomendasi FKSSK ini nantinya akan dikeluarkan oleh rapat di level tertinggi, dalam hal ini Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Dewan Komisioner OJK. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×