kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.081   97,33   1,39%
  • KOMPAS100 1.057   16,61   1,60%
  • LQ45 831   13,59   1,66%
  • ISSI 214   2,10   0,99%
  • IDX30 423   7,32   1,76%
  • IDXHIDIV20 510   8,15   1,62%
  • IDX80 120   1,80   1,52%
  • IDXV30 125   0,63   0,51%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

Fitch tak ubah rating, pemerintah perlu tancap gas


Kamis, 20 Juli 2017 / 15:43 WIB
Fitch tak ubah rating, pemerintah perlu tancap gas


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Lembaga pemeringkat keuangan internasional, Fitch Ratings kembali menegaskan Long Term Foreign dan Local Currency Issuer Default Rating Indonesia di level 'BBB-' atau layak investasi dengan outlook Positif. 

Peringkat penerbitan obligasi dan sukuk dengan mata uang domestik dan asing yang dikeluarkan melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia juga ditegaskan berada pada level 'BBB-'. 

Memandang bahwa posisi ini tidak berbeda dari sebelumnya, Ekonom Maybank Indonesia Juniman mengatakan bahwa yang diharapkan adalah Fitch mengupgrade peringkat tersebut. Menurut dia, afirmasisi rating ini tidak membuat yield utang atau suku bunga Indonesia berubah.

Yield-nya masih di angka yang sama walaupun obligasi euro dan dollar sangat bagus yield-nya,” ujar Juniman kepada KONTAN, Kamis (20/7).

Hal ini menurut Juniman menandakan surat-surat berharga itu responnya positif dari investor. “Saya rasa ke depan pemerintah harus cepat mendorong pertumbuhan ekonomi dan rasio pajak (tax ratio) agar rasio utang bisa diturunkan dan pada akhirnya memberikan rating bagus agar bisa diupgrade,” jelasnya.

Ia melanjutkan, dengan tidak adaanya upgrade, suku bunganya menurut dia tidak akan turun. Namun demikian, ke depannya afirmasi ini akan menjadi pendorong pemerintah agar lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan rasio pajak. Pasalnya bila tanpa itu akan sulit bagi Indonesia mempertahankan atau menaikkan rating.

Catatan lainnya, menurut Juniman pemerintah perlu meningkatkan perbaikan kebijakan dan kemudahan berbisnis. Menurut dia, tantangan saat ini adalah sinkronisasi pusat dengan daerah karena ini yang dikhawatirkan.

“Itukan yang diisukan. Pemerintah harus ada sinksronisasi kebijakan supaya investor datang ke indonesia,” ucapnya

Selain itu, ke depannya pemerinah harus fokus ke program-program infrastruktur dan yang proyek strategi nasional. Karena dengan begini bisa mengangkat daya beli mengingat ekonomi Indonesia tumbuhnya lambat karena daya beli belum bisa didongkrak berkaitan dengan tingginya biaya hidup.

“ini problem, saya rasa pemerintah dengan program pembangunan bisa mendongkrak daya beli,” katanya.

Adapun menurut dia dari kondisi politik, seperti yang ada pada catatan Fitch, pemerintah sudah melakukan hal yang tepat. Ia menyebut, kondisi politik yang terkendali akan memudahkan ekonomi untuk berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×