kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Transaksi Berjalan RI akan Melebar Jadi 1,3% dari PDB


Rabu, 12 Maret 2025 / 13:19 WIB
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Transaksi Berjalan RI akan Melebar Jadi 1,3% dari PDB
ILUSTRASI. Defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia tahun ini diperkirakan makin melebar.ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia tahun ini diperkirakan makin melebar.

Fitch Ratings memperkirakan, defisit neraca transaksi berjalan tahun ini akan makin melebar menjadi 1,3% dari produk domestik bruto (PDB), meningkat dari posisi kuartal IV 2024 yang mencapai 0,3% dari PDB.

Dalam laporannya pada 11 Maret 2025, melebarnya defisit neraca transaksi Indonesia sejalan dengan lembaga tersebut bilang ini seiring dengan melemahnya permintaan global, meningkatnya proteksionisme perdagangan.

Baca Juga: Defisit Neraca Transaksi Berjalan Diprediksi Melebar Menjadi 1,18% dari PDB di 2025

“Serta penurunan harga komoditas yang akan mengurangi surplus perdagangan barang Indonesia,” mengutip keterangan tertulis, Selasa (11/3).

Sejalan defisit neraca transaksi berjalan diperkirakan makin melebar, Fitch Ratings meramal neraca pembayaran Indonesia (NPI) berbalik defisit pada tahun 2025, yang secara moderat meningkatkan ketergantungan pada arus portofolio yang fluktuatif. NPI pada kuartal IV 2024 mencatat surplus sebesar US$7,9 miliar.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata juga memperkirakan, defisit neraca transaksi berjalan akan melebar menjadi 1,18% dari PDB tahun ini.

Josua menyebut, defisit neraca transaksi berjalan akan melebar tahun ini, didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan agenda pro-pertumbuhan yang mendorong impor.

“Sementara ekspor menghadapi tantangan dari perang dagang 2.0. Namun, defisit tetap terkendali dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi,” tutur Josua kepada Kontan, Kamis (20/2).

Baca Juga: BI Proyeksi Defisit Neraca Transaksi Berjalan Melebar Pada 2025

Sementara itu, neraca transaksi finansial diperkirakan akan tetap positif pada tahun 2025, didukung oleh investasi langsung dan investasi lainnya, meskipun investasi portofolio dapat membukukan defisit di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

Lebih lanjut, secara keseluruhan, defisit neraca pembayaran 2025 diproyeksikan akan mencatat defisit kecil, yang mengarah pada penurunan cadangan devisa yang moderat pada akhir tahun.

Selanjutnya: Pertamina Hulu Energi Targetkan Pendapatan Naik 7,2% menjadi US$ 13,71 Miliar di 2025

Menarik Dibaca: Resep Kulit Ayam Crispy Saus Mentega, Ini Rahasianya Biar Renyah Tahan Lama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×