Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, konsep sub holding BUMN yang digagas Menteri BUMN Erick Thohir tidak akan memengaruhi holding BUMN yang sudah terbentuk.
"Holding yang sudah terbentuk ya tidak apa-apa, maka akan diperbaiki ke depannya bisnis modelnya, kebijakannya," kata Arya saat dihubungi, Selasa (3/12).
Baca Juga: Kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson diserahkan ke Kemenkeu
Meski begitu, Arya belum mau menyebutkan apakah akan ada sub holding pada holding BUMN yang sudah terbentuk atau tidak. Yang terang, Ia menyebutkan tujuan kerja Menteri Erick untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja BUMN.
Ia juga belum mau menyebutkan soal rencana pembentukan holding BUMN jasa keuangan yang sempat digagas Menteri BUMN sebelumnya Rini Soemarno, apakah akan diteruskan atau tidak.
Baca Juga: Sri Mulyani sayangkan penyelundupan onderdil Harley Davidson di pesawat baru Garuda
Selain itu, terkait kemungkinan Erick Thohir untuk melikuidasi BUMN yang merugi, Arya menjelaskan, akan melihat terlebih dahulu kondisi BUMN tersebut. Baru diputuskan apakah BUMN yang merugi itu akan dimerger, dilikuidasi atau dengan kebijakan lainnya.
Sebagai informasi, saat ini sudah terbentuk beberapa holding BUMN. Diantaranya, holding BUMN migas yang terdiri dari PT Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Pertamina Gas (Pertagas).
Baca Juga: Anggota DPR ini sebut sub holding bisa cegah persaingan usaha tak sehat antar BUMN
Kemudian, holding BUMN perkebunan dimana pemerintah menetapkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III sebagai induk usaha (holding) dari semua PTPN di Indonesia. Juga ada holding pertambangan yang terdiri dari Freeport Indonesia, Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Timah, Bukit Asam dan Aneka Tambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News