kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Elda bungkam seusai diperiksa penyidik KPK


Kamis, 14 Februari 2013 / 22:55 WIB
Elda bungkam seusai diperiksa penyidik KPK
ILUSTRASI. Saham-saham ini banyak dilego asing pada perdagangan Rabu (6/10)


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Devianne Adiningrat, enggan menjawab pertanyaan media usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Elda diperiksa selama hampir 11 jam terkait kasus dugaan suap impor daging sapi.

Kepada awak media, Komisaris PT Radina Niaga Mulia ini hanya menjawab bahwa dirinya tidak keberatan dengan status dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan oleh komisi antirasuah. Ketika ditanya mengenai pemeriksaan penyidik, Elda hanya menjawab singkat, "Tadi menjawab pertanyaan yang ada saja," tandas Elda.

KPK sebelumnya telah mencegah Elga bepergian ke luar negeri karena diduga ia sangat mengetahui seluk beluk kasus suap PT Indoguna Utama kepada mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

Penyidik juga telah melakukan penggeledehan di kantor Elda dan kediamannya beberapa waktu lalu. Pada kasus ini KPK telah menetapkan mantan anggota Komisi I DPR sekaligus mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, sebagai salah satu tersangka.

Dalam kasus tersebut, KPK menduga ada aliran dana ke Luthfi sebesar Rp 1 miliar dari PT Indoguna Utama melalui orang dekatnya, Ahmad Fathanah yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka KPK.

Menurut informasi, Luthfi diduga membantu PT Indoguna mendapatkan kuota impor daging sapi tahun 2013. Dia dijanjikan mendapatkan sekitar Rp 40 miliar oleh Direktur PT Indoguna Utama, yakni Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi.

Dalam membantu Indoguna, Luthfi pun diduga menggunakan kekuasaannya sebagai Presiden PKS, mengingat Mentan Suswono juga merupakan kader PKS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×