CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Ekspor Susut, Defisit Neraca Transaksi Berjalan Diramal Melebar pada Tahun 2024


Kamis, 22 Februari 2024 / 17:10 WIB
Ekspor Susut, Defisit Neraca Transaksi Berjalan Diramal Melebar pada Tahun 2024
ILUSTRASI. Suasana di terminal petikemas pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (20/8). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/08/2018


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencatat defisit di sepanjang tahun 2023, defisit neraca transaksi berjalan pada tahun 2024 diramal melebar. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menghitung, defisit transaksi berjalan pada sepanjang tahun ini akan berada di kisaran 0,7% produk domestik bruto (PDB).  Angka tersebut melebar bila dibandingkan dengan defisit transaksi berjalan di sepanjang tahun 2023 yang sebesar 0,1% PDB. 

Pembengkakan defisit neraca transaksi berjalan pada tahun ini didorong oleh potensi penurunan surplus neraca perdagangan barang karena menyusutnya ekspor. 

“Harga komoditas ekspor pada tahun ini akan terus menurun, serta penurunan volume permintaan ekspor dari China,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2). 

Baca Juga: BI Buka Peluang Defisit Transaksi Berjalan Akan Melebar di 2024

Selain itu, neraca transaksi modal dan finansial juga akan mendapat tekanan dari sentimen era suku bunga tinggi dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) setidaknya pada semester I-2024. 

Penurunan suku bunga bank sentral global, terutama The Fed, diyakini baru terjadi pada semester II-2024. 

Kabar baiknya, ini akan membawa potensi masuknya aliran masuk dana asing ke inevstasi portofolio. 

Hanya, kondisi neraca transaksi berjalan dan neraca transaksi finansial ini berpotensi menggerus potensi surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun 2024.  Dari perkiraan Josua, surplus NPI pada tahun ini akan lebih kecil dari US$ 6,3 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×