Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat ada potensi pelebaran defisit neraca transaksi berjalan (CAD) pada tahun 2024.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, CAD pada tahun ini mungkin berada di kisaran 0,1% hingga 0,9% produk domestik bruto (PDB). Sedangkan pada sepanjang tahun 2023, BI mencatat CAD sebesar 0,1% PDB.
Meski ada pelebaran CAD, Perry tetap membuka peluang bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun 2024 tetap mencetak surplus, setelah pada tahun 2023 surplus US$ 6,3 miliar.
Kinerja apik NPI 2024 diperkirakan didukung oleh berlanjutnya surplus neraca transaksi modal dan finansial.
Baca Juga: Di Tengah Defisit Transaksi Berjalan, Neraca Pembayaran Indonesia 2023 Surplus
“Ini sejalan dengan tetap positifnya aliran masuk modal asing, karena persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang lebih baik,” kata Perry, Rabu (21/2) di Jakarta.
Selain itu, dana asing juga masuk ke dalam negeri karena tawaran imbal hasil investasi yang menarik.
Meski demikian, data terkini menunjukkan berbagai komponen NPI tetap berada dalam kondisi yang stabil.
Seperti, surplus neraca perdagangan masih berlanjut pada Januari 2024, sebesar US$ 2,0 miliar karena ekspor non migas yang kuat.
Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, tetap ada aliran masuk modal asing. Dari catatan BI, hingga 19 Februari 2024, dana asing masuk sebesar US$ 3,1 miliar.
Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2024 juga tetap tinggi, sebesar US$ 145,1 miliar, setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pmerintah.
Serta, cadangan devisa berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News