CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Defisit Neraca Transaksi Berjalan akan Melebar Hingga 2025


Sabtu, 09 September 2023 / 16:52 WIB
Defisit Neraca Transaksi Berjalan akan Melebar Hingga 2025
ILUSTRASI. Defisit Neraca Transaksi Berjalan ?-Suasana di terminal petikemas pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (20/8).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca transaksi berjalan Indonesia pada tahun 2023 mungkin berbalik defisit. Bahkan, Fitch Ratings memperkirakan defisit transaksi berjalan akan terus melebar hingga tahun 2025.

Dalam laporan edisi September 2023 dikutip pada Sabtu (9/9), lembaga tersebut memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) 2023 sebesar 0,3% produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: Per Akhir Agustus 2023, Nilai Tukar Rupiah Melemah 0,98% Dibandingkan Juli 2023

Kemudian, CAD akan melebar menjadi 0,9% PDB pada tahun 2024 dan kembali melebar pada tahun 2025 menjadi di kisaran 1,5% PDB.

Penyebab pelebaran CAD selama tiga tahun ke depan adalah harga komoditas yang menurun, sehingga akan mengurangi kinerja neraca perdagangan barang.

Namun, meski CAD berpotensi muncul lagi, Fitch Ratings meyakini Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan berpotensi surplus pada tahun 2023 sebesar 1,0% PDB.

Ini seiring dengan potensi masuknya dana asing ke dalam pasar keuangan dalam negeri, setelah pada era pandemi Covid-19 modal asing banyak hengkang dari Indonesia.

Baca Juga: Fitch Sebut Neraca Transaksi Berjalan RI Berpotensi Berbalik Defisit pada Tahun Ini

Hanya, Fitch Ratings tak terlalu optimistis terhadap kondisi NPI ke depan. Pasalnya surplus akan mengecil pada tahun sebleumnya dan bahkan berpotensi berbalik defisit pada tahun 2025. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×