kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Defisit Neraca Transaksi Berjalan Akan Makin Lebar di Tahun 2024


Senin, 15 Januari 2024 / 20:12 WIB
Defisit Neraca Transaksi Berjalan Akan Makin Lebar di Tahun 2024
ILUSTRASI. Bank Permata memproyeksi defisit neraca transaksi berjalan di 2024 sebesar 0,7% dari PDB


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memperkirakan, neraca transaksi berjalan akan mulai berbalik defisit pada tahun 2023. Kemudian, defisit transaksi berjalan akan melebar pada tahun 2024. 

 Dari perhitungan Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada tahun lalu berada di kisaran 0,14% produk domestik bruto (PDB). 

Sedangkan untuk tahun 2024, CAD diproyeksi akan sebesar 0,70% PDB. 

“Pelebaran defisit transaksi berjalan dipengaruhi oleh ekspektasi perlambatan ekonomi global, terutama mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat (AS) dan China,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Senin (15/1). 

Baca Juga: Cadangan Devisa Berpotensi Naik di 2024

Meski demikian, Josua menegaskan kalau CAD masih di bawah 1% PDB. Ini seiring dengan upaya pemerintah dalam mendorong percepatan hilirisasi. 

Upaya tersebut diharapkan, mampu membatasi risiko penurunan surplus neraca perdagangan di saat permintaan global melemah dan penurunan harga komoditas. 

Capaian tersebut juga masih mampu menjaga ketahanan eksternal Indonesia. Plus, dengan adanya kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan global, akan ada aliran masuk dana asing ke pasar keuangan dalam negeri. 

Sehingga, rupiah pada akhir tahun 2024 akan bergerak di kisaran Rp 15.000 hingga Rp 15.300 per dolar Amerika Serikat (AS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×