kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Melambat, Surplus Neraca Perdagangan Agustus 2022 Diprediksi Melandai


Selasa, 13 September 2022 / 19:20 WIB
Ekspor Melambat, Surplus Neraca Perdagangan Agustus 2022 Diprediksi Melandai


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Permata memperkirakan, neraca perdagangan masih surplus pada Agustus 2022, meski ada penurunan.

Menurut perhitungan Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, surplus neraca perdagangan pada bulan laporan sebesar US$ 3,7 miliar atau lebih rendah dari US$ 4,22 miliar pada bulan sebelumnya. 

Penurunan surplus neraca perdagangan pada Agustus 2022 ini tak lepas dari penurunan kinerja ekspor.

Josua memperkirakan, ekspor pada bulan lalu sebesar US$ 24,9 miliar atau turun 2,62%secara bulanan atau month over month (mom). Bila dibandingkan dengan tahun lalu, ekspor masih tumbuh 16,09% secara tahunan atau year on year (yoy), tetapi ini melambat dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mencapai 32% yoy. 

Baca Juga: Ada Potensi Penurunan Surplus Neraca Perdagangan pada Agustus 2022, Ini Pemicunya

"Perlambatan laju ekspor dipengaruhi oleh potensi penurunan volume ekspor dan penurunan harga komoditas andalan ekspor Indonesia," tutur Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (13/9). 

Penurunan volume ekspor ini terindikasi dari penurunan aktivitas manufaktur dari negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, China, dan Jepang. 

Sedangkan dari sisi harga komoditas, secara rata-rata harga komoditas andalan ekspor Indonesia seperti batubara turun 0,84% mom, karet alam turun 6,4% mom, bijih besi turun 2,47% mom, dan CPO turun 1,68% mom. Kabar baiknya, harga nikel masih tumbuh 2,61% mom. 

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Diperkirakan Menurun pada Agustus 2022

Sementara itu, nilai impor pada Agustus 2022 diperkirakan sebesar US$ 21,2 miliar atau turun 0,70% mom. Secara tahunan, nilai impor masih naik 26,95% yoy, meski melambat dari pertumbuhan kinerja impor pada bulan sebelumnya yang sebesar 39,8% yoy. 

Josua melihat, impor minyak dan gas (migas) cenderung turun karena harga minyak mentah yang secara rata-rata lebih rendah pada Agustus 2022, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Meski begitu, impor non migas diperkirakan meningkat, seiring peningkatan aktivitas manufaktur dalam negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×