Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan buka suara terkait adanya isu kenaikan iuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2026.
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, pihaknya telah memiliki delapan skenario untuk kelanjutan BPJS Kesehatan ke depannya.
"Skenario delapan itu kan di skenariokan, lalu didiskusikan. Ada (kalkulasi) tapi belum diberikan ke publik," kata dia dalam Public Expose: Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2024, Senin (14/7/2025).
Ia menambahkan, kenaikan iuran BPJS Kesehatan juga termasuk dalam dalam salah satu hal yang dibahas dalam delapan skenario tersebut.
"Yang namanya skenario kan ada penyesuaian sekian, tapi kan ini bukan pengambilan keputusan dan BPJS Kesehatan tidak mengambil keputusan itu," terang dia.
Namun demikian, Ghufron mengaku, BPJS Kesehatan memiliki basis data yang kuat dalam setiap pengambilan keputusan.
Baca Juga: Hasil Investasi BPJS Kesehatan Turun Jadi Rp 5,39 Triliun pada 2024, Ini Penyebabnya
Adapun, keputusan terkait kenaikan iuran BPJS Kesehatan berada di tangan pemerintah. Lebih lanjut, BPJS Kesehatan sebenarnya telah menyusun delapan skenario terkait program layanan kesehatan ke masa depan termasuk jumlah klaim, iuran, hingga biaya operasional.
Terkait adanya kemungkingan klaim lebih dari 100% pada 2025, Ghufron menganggap hal tersebut tidak menjadi masalah.
"Artinya masyarakat kita itu sangat percaya, dia tambah pakai, tambah, melebihi 100 (%) tidak apa-apa. Kan kami sudah bikin delapan skenario," tutup dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, besaran iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tidak naik pada 2025 ini. Namun, Budi mengisyaratkan iuran BPJS Kesehatan pada 2026 bakal naik.
Tonton: BPJS Kesehatan Defisit Rp 7,14 Triliun, Siap-Siap Iuran Akan Naik
"Kalau hitung-hitungan kami 2025 harusnya aman. Harusnya aman. Di 2026 kemungkinan mesti ada adjustment (penyesuaian) dari tarifnya," ujar Budi dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (5/2/2025).
"Rencananya, di 2026. Tapi masih, itu sedang dikerjakan dengan Kementerian Keuangan, BPJS (Kesehatan), dan Kemenkes," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPJS Kesehatan Buka Suara Soal Isu Kenaikan Iuran pada 2026"
Selanjutnya: BBM Diesel Naik Harga, Bandingkan di Pertamina, Shell, BP & Vivo, Selasa (15/7)
Menarik Dibaca: Promo PHD Combo Daebak 15-31 Juli 2025, 1 Pizza + 2 Minuman Cuma Rp 89.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News