Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Nilai ekspor Desember 2013 naik 6,56% jika dibanding bulan sebelumnya jadi US$ 16,98 miliar. Badan Pusat Statistik menyebutkan, kenaikan ini ditunjang oleh peningkatan ekspor untuk minyak dan gas bumi (migas) menjadi US$ 3,41 miliar.
Demikian bila dibanding Desember 2012, ekspor naik 10,33%. Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Senin (3/2) mengumumkan, ekspor nonmigas Desember 2013 mencapai US$13,58 miliar, atau naik 3,09% jika dibandingkan dengan November 2013, demikian bila dibanding ekspor Desember 2012 naik 9,27%.
Sementara untuk ekspor barang non migas di bulan Desember mencapai US$ 13,53 miliar. "Terjadi kenaikan juga pada ekspor produk elektronik, peralatan listrik, kendaraan dan bagiannya serta pakaian jadi," ujar Kepala BPS Suryamin, Senin (3/2) di Jakarta.
Hanya saja jika dilihat dalam rentang waktu 12 bulan, sejak Januari-Desember 2013 total nilai ekspor mencapai US$ 182,57 miliar. Nilai ekspor tahun 2013 ini ternyata turun 3,92% jika dibandingkan dibanding Januari-Desember 2012 sebesar 3,92%. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$149,93 miliar atau turun 2,03%.
Kenaikan terbesar ekspor nonmigas Desember 2013 atas November 2013 terjadi pada bijih, kerak dan abu logam sebesar US$279,7 juta (naik 40,18%), sedangkan penurunan ekspor terbesar terjadi pada ekspor lemak dan minyak hewani/nabati termasuk CPO sebesar US$557,3 juta (25,04%).
Ekspor nonmigas ke China Desember 2013 mencapai angka terbesar, yaitu US$2,36 miliar, disusul Jepang US$1,40 miliar dan Amerika Serikat US$1,29 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 37,19%.
Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,44 miliar. Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari Desember 2013 turun sebesar 2,67% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2012, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya yang turun 0,55%, sedangkan ekspor hasil pertanian naik 2,86%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News