Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Danamon memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1% year on year (yoy) pada tahun 2022. Ini lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun 2021 yang sebesar 3,69% yoy.
Meski pertumbuhan ekonomi tahun ini diramal lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun sebelumnya, analis makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz mengingatkan Indonesia tetap harus waspada akan tantangan ke depan.
“Tantangan utama memang masih dari eskalasi konflik Rusia dan Ukraina. Namun, tetap yang perlu diperhatikan dan lebih signifikan adalah bagaimana perkembangan pemulihan permintaan dalam negeri,” ujar Faiz kepada Kontan.co.id, Rabu (20/4).
Hal ini sehubungan dengan pandangan Faiz bahwa motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini adalah faktor domestik, yaitu konsumsi rumah tangga yang memang sempat tertahan pada masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dipangkas, Sri Mulyani Optimistis Capai 5,5%
Dalam hal ini, Faiz mengimbau agar pemerintah tetap memperhatikan perkembangan kasus Covid-19. Jangan sampai ada perkembangan kasus harian Covid-19 lagi sehingga menyebabkan pemerintah menarik rem darurat berupa restriksi ketat.
Sesuai dengan pola yang terbentuk, biasanya pembatasan mobilitas ini diikuti dengan penurunan aktivitas ekonomi dan kemudian bermuara pada penurunan aktivitas konsumsi. Ini yang kemudian bisa menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, pemerintah dan otoritas lain juga perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang digulirkan. “Kebijakan-kebijakan pemerintah terkait konsolidasi fiskal dan pengetatan moneter dari Bank Indonesia juga menjadi penting sehingga perlu diperhatikan,” tandas Faiz.
Baca Juga: Dipakai 16,1 Juta Nasabah, Nilai Transaksi BRImo Tumbuh 175% yoy di Maret 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News