kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Indonesia dinilai tahan terhadap gejolak, JCR kerek rating utang ke BBB+


Sabtu, 01 Februari 2020 / 15:14 WIB
Ekonomi Indonesia dinilai tahan terhadap gejolak, JCR kerek rating utang ke BBB+
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Ekonomi Indonesia dinilai tahan terhadap gejolak, JCR kerek rating utang ke BBB+.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indonesia mendapat hadiah kenaikan peringkat utang di awal tahun. Kali ini, lembaga pemeringkat internasional, Japan Credit Rating Agency (JCR) menaikkan peringkat utang Indonesia ke level BBB+ dengan outlook stabil.

April 2019, JCR mengganjar dengan peringkat BBB dan outlook positif.

JCR menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuat, didorong oleh konsumsi domestik. Sementara defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta utang pemerintah pusat dinilai masih terjaga.

Baca Juga: Penyebab pengembangan riset di Indonesia tertinggal jauh dari negara lain

JCR juga menilai, Indonesia tahan terhadap gejolak eksternal karena kebijakan moneternya fleksibel dan mendukung stabilitas kurs. Alhasil, cadangan devisa (cadev) pun relatif kuat.

"Indonesia tetap tangguh terhadap guncangan eksternal karena memiliki cadangan devisa sekitar dua kali lipat dari utang luar negeri jangka pendek dan setara dengan sekitar tujuh bulan impor," kata Atsushi Masuda, General Manager Departemen Pemeringkatan Internasional JCR dalam penjelasan tertulisnya, Jumat (31/1).

JCR menyoroti positif sejumlah kebijakan Indonesia. Pertama, reformasi berkelanjutan yang didorong pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terutama pembangunan infrastruktur.

Proyek-proyek yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) bernilai sekitar US$ 310 miliar dan 40% di antaranya tuntas di periode pertama pemerintahannya.

Baca Juga: Ini yang dilakukan Ditjen Pajak dan PLN untuk mendongkrak penerimaan pajak

Kedua, pemerintah terus melaksanakan reformasi fiskal dan mengurangi defisit anggaran dengan mematuhi pembatasan subsidi bahan bakar.

Ketiga, agenda penyederhanaan peraturan melalui omnibus law untuk memfasilitasi investasi asing langsung. JCR menilai, langkah pemerintah menggabungkan lebih dari 80 undang-undang itu merupakan upaya ambisius.

Keempat, basis politik pemerintahannya telah diperkuat karena partai oposisi terbesar telah bergabung dengan koalisi yang berkuasa. Ini semakin memperkuat momentum kebijakan ekonominya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, kenaikan peringkat utang dari JCR cerminan meningkatnya keyakinan dunia internasional terhadap ekonomi Indonesia. Ini modal berharga di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Kementerian Keuangan juga merespon positif atas kenaikan peringkat utang Indonesia dari JCR.

Baca Juga: Para ekonom yakin lembaga rating selain Fitch akan pertahankan peringkat Indonesia

"Pemerintah Indonesia memanfaatkan penilaian peringkat kredit tersebut untuk mendorong investasi langsung dari luar negeri, serta untuk masuk ke pasar obligasi Jepang," kata Kementerian Keuangan dalam keterangannya, kemarin.

Tahun 2019, Indonesia merilis samurai bond senilai 117 miliar yen. Ini merupakan penerbitan obligasi negara terbesar di Asia.

"Capaian ini mencerminkan peningkatan kepercayaan investor Jepang yang terkenal sangat teliti dan hati-hati dalam menginvestasikan dananya pada surat berharga negara (SBN) Indonesia," tambah Kemkeu.

Baca Juga: Fitch tetap memberikan peringkat investment grade bagi Indonesia, begini tanggapan BI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×