Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Maybank Kim Eng Sekuritas Luthfi Ridho menyarankan agar Bank Indonesia (BI) secepatnya memangkas BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI 7-DRR). Ada tiga alasan yang mendasarinya.
Pertama, China telah mendevaluasi yuan untuk kali kedua sejak 2015. Negeri Tirai Bambu melaksanakan stimulus moneter tersebut untuk menghadapi ancaman kenaikan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Baca Juga: Ditopang banyak data positif, simak prediksi rupiah untuk besok
Alhasil, Yuan yang kian melemah tidak hanya membuat harga produk China jadi lebih murah. Di saat bersamaan, harga barang yang diimpor oleh China juga menjadi terlihat lebih mahal.
Kedua, beberapa negara emerging market langsung melakukan pemangkasan suku bunga acuannya.
Misalnya Reserve Bank of India (RBI) memangkas suku bunga acuannya, suku bunga Repo, sebesar 35 basis poin pada hari ini (7/8). Bahkan ini merupakan pemangkasan keempat pada tahun 2019.
Baca Juga: Destry Damayanti sebut kebijakan pelonggaran moneter terus dilanjutkan
Ketiga, menggenjot investasi sebagai antisipasi pelemahan ekspor komoditas yang berkelanjutan. “Suku bunga turun maka khususnya investasi riil bakal bergairah dan konsumsi bisa positif,” kata Luthfi kepada Kontan.co.id, Rabu (7/8).
Secara keseluruhan, Luthfi mengimbau jika BI tidak bergegas memangkas suku bunga acuan, maka akan kalah kompetitif dengan barang-barang China.
“Emerging market harus melemahkan mata uangnya agar ekonomi tetap tumbuh, setidaknya BI 7-DRR turun 25 basis poin lagi” tutur Luhfi.
Baca Juga: Simak dialog lengkap Destry Damayanti setelah resmi menjadi DGS BI 2019-2024
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) Juli membuka ruang pemangkasan suku bunga acuan lagi di akhir tahun 2019.
Sejalan, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Destry Damayanti mengatakan ke depan kebijakan easing monetery policy atau kebijakan pelonggaran moneter masih terus berlanjut dalam jangka waktu cukup panjang.
Hal tersebut guna menggairahkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri serta Iklim investasi.
Baca Juga: Khawatir penguatan baht, bank sentral Thailand memangkas suku bunga
Luthfi menambahkan periode waktu November-Desember masih cukup relevan bagi BI turunkan suku bunga acuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News