kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.315   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

BI: Surplus Neraca Dagang April 2025 Positif untuk Topang Ketahanan Perekonomian


Selasa, 03 Juni 2025 / 14:52 WIB
BI: Surplus Neraca Dagang April 2025 Positif untuk Topang Ketahanan Perekonomian
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) memandang positif realisasi surplus neraca dagang April 2025 sebesar US$ 0,16 miliar.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/02/2025


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang positif realisasi surplus neraca dagang April 2025 sebesar US$ 0,16 miliar yang dirilis data Badan Pusat Statistik (BPS).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyampaikan, surplus neraca dagang April 2025 tersebut melanjutkan surplus pada Maret 2025 sebesar US$ 4,33 miliar.

"Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut," ungkap Ramdan dikutip dari keterangan resminya, Selasa (3/6).

Baca Juga: BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Capai US$ 160 Juta

Asal tahu saja, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada April 2025, meski menurun dibanding bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa surplus neraca perdagangan bulan April mencapai US$ 0,16 miliar, melanjutkan tren positif dari bulan Maret 2025 yang mencatat surplus sebesar US$ 4,33 miliar.

Surplus tersebut terutama bersumber dari kinerja neraca perdagangan nonmigas yang tetap solid. Pada April 2025, neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus sebesar US$ 1,51 miliar, didorong oleh kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai  US$ 19,57 miliar.

Ekspor nonmigas Indonesia masih ditopang oleh produk berbasis sumber daya alam, seperti logam mulia dan perhiasan/permata, serta produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik. Dari sisi negara tujuan, China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi pasar utama bagi ekspor Indonesia.

Baca Juga: Surplus Menyusut, Neraca Perdagangan Indonesia Berpotensi Berbalik Defisit

Sementara itu, neraca perdagangan migas mencatat defisit sebesar US$ 1,35 miliar, namun defisit ini menurun dibanding sebelumnya. Penurunan terjadi karena impor migas mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan ekspor migas.

Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna menjaga ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×