kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Indonesia Masih Surplus Neraca Dagang dengan AS, Namun Defisit dengan China


Senin, 17 Maret 2025 / 12:24 WIB
Indonesia Masih Surplus Neraca Dagang dengan AS, Namun Defisit dengan China
ILUSTRASI. Surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Februari 2025 mencapai US$ 3,13 miliar


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus Neraca Perdagangan barang Indonesia pada Februari 2025 mencapai US$ 3,13 miliar. Surplus neraca perdagangan ini tercatat turun US$ 380 juta secara bulanan, namun meningkat secara tahunan sebesar US$ 2,28 miliar.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, terdapat tiga negara yang menyumbang surplus neraca perdagangan pada Februari 2025. Yakni, Amerika Serikat (AS), India, dan Filipina.

“Sedangkan dengan China, Australia, dan Brasil Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (17/3).

Adapun Ia memerinci surplus neraca dagang dengan AS mencapai US$ 1,5 miliar, dengan komoditas penyumbang utama adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85). Kemudian, komoditas pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61), serta alas kaki (HS 64).

Baca Juga: Neraca Dagang Indonesia dengan AS Tercatat Surplus, dengan China Defisit

Surplus dengan India mencapai US$ 1,26 miliar, dengan komoditas penyumbang utama adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), dan besi serta baja (HS 72).

Surplus dengan Filipina mencapai US$ 753,3 juta, dengan komoditas penyumbang utama adalah kendaraan dan bagiannya (HS 87), bahan bakar mineral (HS 27), serta lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15).

Selanjutnya, defisit neraca dagang dengan China mencapai US$ 1,75 miliar, dengan komoditas penyumbang utama adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), mesij dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87).

Defisit neraca dagang dengan Australia mencapai US$ 428,6 juta, dengan komoditas penyumbang utama adalah ampas dan sisa industri makanan (HS 23), kapas (HS 52), serta gula dan kembang gula (HS 17).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×