Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri meyakini, Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan di level 5,75% hingga akhir tahun 2023.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, keputusan ini adalah dengan memandang perkembangan yang terjadi di dalam negeri.
“Kami tetap meyakini bahwa kebutuhan untuk menaikkan suku bunga acuan hampir tidak ada,” tegas Andry kepada Kontan.co.id, Kamis (16/3).
Andry pun memerinci. Ini didorong oleh tingkat inflasi Indonesia yang mulai melandai. Ke 5,47% secara tahunan atau year on year (yoy) pada Februari 2023.
Baca Juga: Gubernur BI Tegaskan Arah Kebijakan Moneter di Tengah Gonjang-Ganjing Global
Setelah pada September 2022 inflasi meroket ke 5,95% yoy akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Selain itu, nilai tukar rupiah juga masih cukup stabil ditopang oleh cadangan devisa yang tambun.
Dari sisi eksternal, Andry meyakini bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve tak akan terlalu hawkish. Ini berarti, ruang kenaikan suku bunga lebih lanjut akan lebih sempit.
Terlebih, data inflasi AS menunjukkan penurunan dari 6,4% yoy menjadi 6% yoy. Plus data pengangguran menunjukkan kenaikan.
Baca Juga: BI Lakukan Stress Test Terhadap Dampak 3 Bank AS yang Kolaps, Ini Hasilnya
Belum lagi ada kolaps tiga bank AS, yaitu Bank Silicon Valley, Bank Signature, dan Bank Silvergate yang bisa menjadi alasan bagi The Fed untuk tak terlalu hawkish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News