kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Lakukan Stress Test Terhadap Dampak 3 Bank AS yang Kolaps, Ini Hasilnya


Kamis, 16 Maret 2023 / 16:14 WIB
BI Lakukan Stress Test Terhadap Dampak 3 Bank AS yang Kolaps, Ini Hasilnya
BI Lakukan Stress Test Terhadap Dampak 3 Bank AS yang Kolaps, Ini Hasilnya


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) angkat bicara mengenai gejolak pasar keuangan global yang ditimbulkan dari kasus kolaps tiga bank di Amerika Serikat (AS). 

Bank-bank tersebut adalah Bank Silicon Valley, Bank Signature, dan Bank Silvergate. Gonjang-ganjing bank tersebut hanya dalam waktu satu pekan. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, memang ini akan menambah ketidakpastian pasar keuangan global, termasuk merembet ke Indonesia. 

Namun, Perry menegaskan bahwa kondisi perbankan Indonesia berdaya tahan terhadap dampak gonjang-ganjing ketiga bank ini. 

Baca Juga: BI Pastikan Likuiditas Perbankan Tetap Memadai untuk Dorong Pertumbuhan Kredit

"Hasil simulasi stress test kami, stabilitas sistem keuangan Indonesia adalah berdaya tahan dalam hadapi gejolak global termasuk dampak dari tiga bank tadi," ujar Perry, Kamis (16/3) dalam konferensi pers di Jakarta. 

Perry mengatakan, ini didorong oleh kondisi perbankan Indonesia yang produk simpanan (deposit funding) yang terdiversifikasi. 

"Mereka hampir 0% memiliki US Treasury, sehingga dampak langsung akan terbatas," terang Perry. 

Selain itu, kepemilikan surat berharga negara (SBN) oleh perbankan Indonesia dimanajemen risiko secara baik. 

Bahkan, dalam berinvestasi di obligasi pemerintah, kepemilikan bergeser dari available for sale (AFS) menjadi hold to maturity (HTM). 

Baca Juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75% pada Maret 2023

Dalam menghadapi risiko valuasi, perbankan Indonesia memiliki cadangan kerugian penurunan nilai (CPKN). 

Plus, rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian atau capital adequancy ratio (CAR) Indonesia dinilai tinggi, yaitu sekitar 25,88%. 

"Dengan kondisi tersebut, kami menyimpulkan bahwa kondisi perbankan Indonesia ini berdaya tahan," tandas Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×