kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Edhy Prabowo tinjau sentra kelautan dan perikanan di Natuna


Selasa, 07 Januari 2020 / 18:17 WIB
Edhy Prabowo tinjau sentra kelautan dan perikanan di Natuna
ILUSTRASI. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis (12/12).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meninjau sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) Natuna. Edhy melakukan peninjauan SKPT yang ada di kawasan Natuna tersebut. Selain itu, ia juga melakukan dialog dengan sejumlah nelayan yang melaut di kawasan tersebut.

"Kunjungan ini menindaklanjuti salah satu perintah Presiden Jokowi kepada Menteri KKP untuk memperbaiki komunikasi dengan nelayan," kata Kepala Biro Humas dan Kerjasama Luar Negeri KKP, Agung Tri Prasetyo dalam siaran pers, Selasa (7/1).

Baca Juga: Dinilai tidak tegas soal Natuna, Luhut: Saya bukan orang bego

Sebelumnya Edhy juga mendorong peningkatan aktivitas nelayan di kawasan Natuna. Hal itu seBagai bentuk menjaga kedaulatan Indonesia di perairan Natuna. "Paling penting bagaimana laut dan sekitarnya sepanjang perbatasan itu kita isi dengan nelayan kita," terang Edhy sebelumnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan pihak China pun tidak ingin berkonflik dengan Indonesia. "Mereka sudah mengurangi jumlah nelayan mereka juga yang datang ke sana," jelas Luhut di Istana, Senin (6/1).

Baca Juga: Jokowi lantik dua hakim MK di Istana Negara

Walau pun masih ada pelanggaran yang terjadi. Namun, Indonesia akan menindak tegas salah satunya dengan menahan 6 kapal nelayan yang ada di perairan Natuna tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×