kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong restorasi lahan gambut, BRG genjot peran milenial


Rabu, 28 Oktober 2020 / 16:44 WIB
Dorong restorasi lahan gambut, BRG genjot peran milenial
ILUSTRASI. Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/kye/17.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia merupakan negara dengan sebaran gambut tropis terbesar di dunia. Gambut tropis memiliki peranan penting dalam mempengaruhi iklim dunia, karena fungsinya sebagai penyimpan karbon terbesar. Namun, ekosistem gambut ini sering terbakar dan sudah terdegradasi. 

Upaya restorasi ekosistem gambut sudah banyak dilakukan, salah satunya oleh Badan Restorasi Gambut (BRG). Upaya ini dipandang perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama anak muda sebagai penerus bangsa.  

Beranjak dari gagasan inilah, Badan Restorasi Gambut (BRG), Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Pancasila dan Rumah Milenial Indonesia menggelar Youth Peatland Conference dengan mengambil tema Youth on Peatland: How To Strengthen SDGs In Tropical Peatland? Acara ini digelar 26-28 Oktober 2020. 

Baca Juga: Mentan sebut ada 7 investor yang siap garap food estate, siapa saja?

Dalam pembukaan acara, Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono mengatakan pentingnya konferensi ini untuk memantau kondisi gambut di Indonesia, khususnya Asia Tenggara. Menurut Dhaniswara, gambut di Indonesia banyak mengalami kerusakan akibat pembukaan lahan dan pengembangan pertanian yang belum berkelanjutan.  “Kondisi ini berdampak pada generasi muda di Asia Tenggara yang terpapar asap akibat kerusakan lahan,” ucap Dhaniswara. 

Dhaniswara mengapresiasi perhelatan ini karena generasi muda dapat melihat bagaimana manajemen lahan gambut dan menemukan perspektif baru berbasis sains. “Semoga perhelatan ini bisa menghasilkan pandangan produktif dan inovasi mengenai restorasi gambut,” ujar dia. 

Apresiasi juga disampaikan Kepala BRG, Nazir Foead. Menurut dia, restorasi gambut memerlukan peran anak muda sebagai pembawa obor untuk generasi mendatang yang lebih baik. “Semoga generasi ini bisa lebih baik dari pada generasi sekarang dan bisa menjadi pahlawan bagi generasinya,” ucap Nazir. 

Nazir menyebut, BRG menggunakan pendekatan rewetting, revegetation, dan revitalitation. “Kami juga melibatkan komunitas warga untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya dengan pengolahan lahan tanpa bakar dan menginisiasi Desa Peduli Gambut (DPG). Saat ini sudah ada sekitar 624 Desa Peduli Gambut,” ujar dia. 

Baca Juga: Misterius, ratusan ton ikan mati mendadak di Danau Toba

Konferensi ini mendiskusikan gagasan yang disampaikan para panelis. Salah satu panelis, Edwin Kamarga menyoroti peran revitalisasi ekonomi BRG bagi warga di sekitar Taman Nasional Berbak Sembilang, Jambi, yang terlibat pembalakan liar. Menurut peneliti Universitas Brawijaya ini, kegiatan yang membahayakan lingkungan itu nyatanya tak memiliki keuntungan yang besar. “Keuntungan bersihnya 1 juta itu kemudian dibagi lagi di tiap anggota kelompoknya,” ujar Edwin. 

Oleh sebab itu, untuk peningkatan kesejahteraan warga perlu dibuatkan program yang bisa memberikan tambahan penghasilan  sekaligus menjaga ekosistem gambut, seperti budidaya ternak lebah. “Produksi ternak lebah bisa mencapai 2-4 kilogram per hari dengan nilai jual Rp60 ribu per kilogram,” kata dia. 

Gagasan lain yang muncul dari konferensi ini salah satunya mengenai teknik pembasahan lahan gambut. Peneliti dari Norhteast Forest Universitu Harbin China, Ainun Hasanah mengajukan gagasan mengenai pemanfaatan pipa PVC untuk pembuatan sekat kanal. Pipa PVC diajukan karena selama ini pembuatan sekat kanal banyak menggunakan material kayu. “Karena kita tak ingin memotong pohon lagi,” ujar Ainun. 

Selanjutnya: APHI: 34 Perusahaan minati investasi penerapan energi biomasa melalui program HTE

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×