kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Trump Ancam Kenaikan Tarif Impor Tambahan 10% untuk RI, Hashim: Presiden Tak Khawatir


Selasa, 08 Juli 2025 / 11:58 WIB
Trump Ancam Kenaikan Tarif Impor Tambahan 10% untuk RI, Hashim: Presiden Tak Khawatir
ILUSTRASI. Utusan Khusus Presiden Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto tak khawatir soal ancaman tarif Presiden AS Donald Trump.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Utusan Khusus Presiden Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto tak khawatir ihwal ancaman yang dilayangkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberikan tambahan tarif resiprokal 10%.

Hashim yang juga merupakan adik kandung Presiden Prabowo ini mengungkapkan bahwa kekhawatiran tersebut sirna lantaran beberapa negara yang tergabung dalam BRICS merupakan kerabat dekat Trump seperti Uni Emirat Arab.

“(Presiden khawatir?) Enggak juga, kawan-kawan Amerika juga masuk BRICS, Emirates kawannya Trump juga masuk BRICS,” ujarnya saat ditemui di The Energy Building, Jakarta, Senin (7/7) malam.

Baca Juga: Usai Hadiri KTT BRICS, Prabowo Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan ke Brasilia

Di samping itu, Hashim menuturkan bahwa seluruh negara di dunia ini dikenakan tarif resiprokal oleh AS, bukan hanya Indonesia.

“Seluruh dunia akan ditetapkan tarif. (Potensi tambahan 10%?) semuanya kalau gitu, semua negara kan dikenakan tarif,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi isu rencana penambahan tarif sebesar 10% oleh AS terhadap negara-negara yang tergabung dalam kelompok BRICS.

“Soal tambahan tarif yang 10% untuk negara-negara yang masuk BRICS, kita akan terus mengikuti saja, karena Indonesia kan masih di dalam proses pembicaraan dengan pemerintah Amerika,” ujar Sri Mulyani kepada wartawan, Senin (7/7).

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Tolak Perang dan Standar Ganda di KTT BRICS 2025

Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump lewat media sosialnya Truth Social, mengancam akan memberikan tambahan tarif 10% untuk negara-negara yang disebut kelompok anti Amerika, atau berpihak dan masuk dalam anggota negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

Ia juga mengatakan, AS akan memulai surat tarif dan mengumumkan hasil negosiasi dagang pada 7 Juli, setelah masa jeda 90 hari pemberlakuan tarif resiprokal berakhir.

Selanjutnya: ITMG Borong 9,62 Persen Saham NICE Banderolnya di Rp 438, Pagi Ini Langsung ARA

Menarik Dibaca: Promo HokBen Chocolate Day 7-9 Juli, Tebus Murah 3 Pilihan Menu Cokelat Rp 10.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×