kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di hadapan kepala daerah, Sri Mulyani ancam tarik dana desa fiktif


Kamis, 14 November 2019 / 17:10 WIB
Di hadapan kepala daerah, Sri Mulyani ancam tarik dana desa fiktif
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kanan) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) serta Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 kepad


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

“Tidak ada yang jumlahnya kurang dari 100 orang rasanya, jadi kalau ada desa yang jumlahnya hanya 100 berarti bukan desa. Kemudian kalau ada perubahan karena bencana alam harus didata lagi  mengklaim batas desa dan lain-lain,” ujar Sri Mulyani.

Menkeu berharap dana desa dapat menciptakan multiplier effect yang meningkatkan konsumsi rumah tangga, belanja perushaan, belanja pemerintah, dan ekspor. Hal tersebut diyakini akan menjadi jurus pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah sentimen yang bergulir saat ini.

Baca Juga: Riuh soal Bank Muamalat, begini kata OJK

Asal tahu saja, dari data Kemenkeu jumlah desa di Indonesia mencapai 74.000 desa. Sri Mulyani mengaku untuk data kenaikan jumlah desa berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa yang didapat dari pemerintah daerah di masing-masing Kabupaten/Kota.

Adapun, pada tahun ini pemerintah telah menggelontorkan dana desa sebesar Rp 70 triliun. Kemudian di tahun depan, dana desa tumbuh menjadi sebesar Rp 72 triliun seperti yang ditetapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×