kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Delapan bendungan ditargetkan selesai di tahun 2020


Rabu, 19 Februari 2020 / 20:54 WIB
Delapan bendungan ditargetkan selesai di tahun 2020
ILUSTRASI. Delapan bendungan ditargetkan selesai di tahun 2020. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menambah penyelesaian pembangunan bendungan baru di sejumlah provinsi lumbung pangan nasional untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional. 

Ditargetkan pada tahun 2020 delapan bendungan yang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) Pemerintah akan rampung. 

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) raih pertumbuhan laba bersih 21,25% sepanjang 2019

Delapan bendungan yakni Bendungan Paselloreng di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Bendungan Ladongi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Bendungan Tapin Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Bendungan Way Sekampung Provinsi Lampung, Bendungan Kuningan Provinsi Jawa Barat, dan tiga bendungan di Provinsi Jawa Timur yakni Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Tukul di Pacitan dan Bendungan Gongseng di Bojonegoro.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m³/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m³/tahun dimana yang sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar m³/tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.

“Namun potensi sebesar itu, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya  bendungan dan embung/setu untuk penampungan air,” kata Menteri Basuki.

Dengan selesainya delapan bendungan tersebut, maka akan menambah jumlah tampungan air sebesar 408,89 juta m³. Bendungan pertama yang telah rampung  100 % konstruksinya, yakni Bendungan Paselloreng.

Baca Juga: LMAN gelontorkan Rp 47,9 triliun untuk pengadaan lahan 72 proyek strategis nasional

Bendungan ini memiliki luas genangan 1.892 hektare dengan kapasitas tampung 138 juta m³ untuk mengairi 8.510 hektare sawah. Pembangunannya dikerjakan oleh PT Wijaya Karya – PT Bumi Karsa, KSO (Kerjasama Operasi) dengan biaya Rp 753,4 miliar. 

Tiga bendungan lainnya yang juga akan rampung pada 2020 berada di Provinsi Jawa Timur yakni, Bendungan Tukul, Bendungan Bendo dan dan Bendungan Gongseng.  Progres fisik Bendungan Tukul dengan daya tampung 8.68  juta m³ untuk untuk mensuplai irigasi seluas 600 hektare dan air baku 300 liter per detik sudah 76,2%. Pembangunan bendungan Tukul dimulai pada 2013 hingga 2020 dengan kontraktor PT Brantas Abipraya sebesar Rp 904 miliar. 

Sedangkan untuk Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 hingga 2020 memiliki kapasitas tampungan 22,43 juta meter kubik. Saat ini progres konstruksinya 76,03%.

Selanjutnya Bendungan Bendo dengan kapasitas 43,11 juta m³ air saat ini progres fisiknya sudah sebesar 70,97%. Pembangunan Bendungan Bendo dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya (KSO) dengan biaya total sebesar Rp 1,080 triliun.  

Baca Juga: PUPR luncurkan aplikasi E-BSPS guna pantau pelaksanaan bedah rumah

Bendungan lainnya yang ditargetkan akan selesai pada 2020 yakni Bendungan Ladongi yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Bendungan yang dimulai pembangunannya pada tahun 2016 memiliki kapasitas tampung 45,94 juta m³ untuk mengairi areal sawah dengan layanan irigasi seluas 3.604 hektar. Saat ini progres fisiknya sudah 71,22%. 

Bendungan Tapin Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memiliki kapasitas tampung 56,77 m3 juga akan rampung pada 2020. Progres pembangunannya sudah mencapai 95 %. Dengan selesainya pembangunan bendungan ini berpotensi memberikan layanan irigasi di Kabupaten Tapin sebesar 5.472 hektar.

Di Provinsi Lampung terdapat Bendungan Way Sekampung dengan kapasitas tampung 68 juta m³ yang akan dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi DI Sekampung seluas 55.373 hektar dan menambah areal irigasi DI Rumbia Extension seluas 17.334 hektar. Saat ini progres fisiknya sudah sebesar 84,50%.

Baca Juga: Awal Tahun 2020, Perolehan Kontrak PTPP Melonjak

Terakhir di Provinsi Jawa Barat, Bendungan Kuningan seluas 221 hektar yang membendung Sungai Cikaro tersebut akan memiliki volume tampung total sebesar 25,96 juta m³.

Dengan daya tampung sebesar itu, bendungan multifungsi ini akan menjadi sumber pengairan irigasi seluas 3.000 hektar sawah di dua Daerah Irigasi (DI) yakni DI Cileuweung di Kabupaten Kuningan seluas 1.000 hektar dan DI Jangkelok di Kabupaten Brebes seluas 2.000 hektar. Saat ini progres fisiknya mencapai 97,50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×