kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Defisit APBN 2025 Harus Diturunkan untuk Antisipasi Ketidakpastian Global


Rabu, 05 Juni 2024 / 19:23 WIB
Defisit APBN 2025 Harus Diturunkan untuk Antisipasi Ketidakpastian Global
ILUSTRASI. Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, target defisit anggaran 2025 lebih baik ditekan. Salah satu alasannya adalah dengan memasang target defisit tinggi maka akan mendorong imbal hasil obligasi yang naik.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar defisit anggaran 2025 ditekan pada kisaran 1,5% hingga 1,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Alasannya, karena target defisit yang ada dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 pada rentang 2,45% hingga 2,82% dari PDB, dinilai akan mempersempit ruang fiskal pemerintah baru.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, target defisit anggaran 2025 lebih baik ditekan. Salah satu alasannya adalah dengan memasang target defisit tinggi maka akan mendorong imbal hasil obligasi yang naik.

“Ini karena investor keuangan tahu bahwa pemerintah sangat butuh pembiayaan, bargaining position mereka meningkat untuk minta bunga utang yang tinggi. Terlebih lagi dari sisi historis umumnya RAPBN jarang memasang target defisit sampai 2,82% di saat pengajuan ke DPR,” tutur Eko kepada Kontan, Rabu (5/6).

Baca Juga: Ini Alasan Bappenas Minta Defisit APBN 2025 1,5% hingga 1,8% dari PDB

Eko menambahkan, meskipun pemerintahan baru mengusung keberlanjutan, namun ada baiknya pemerintahan baru diberi ruang fiskal yang cukup untuk memitigasi berbagai risiko ketidakpastian.

Biasanya, ketika perekonomian menghadapi goncangan maka akan berpengaruh kepada anggaran pemerintah yang bertambah. Dengan target defisit yang relatif rendah, maka pemerintahan baru nantinya bisa menjadi lebih leluasa ketika akan menambah anggaran untuk meredam gejolak ekonomi.

“Jika defisit sudah ditargetkan tinggi hingga 2,82%, maka ruang untuk penambahan pembiayaan jika terjadi gejolak ekonomi sudah sangat sempit. Hal ini akan berimplikasi pada risiko dari anggaran, APBN dapat tersandera secara politik,” ungkapnya.

Setidaknya, kata Eko, pada 2025 mendatang pemerintah bisa mengurangi atau melakukan efisiensi porsi belanja, seperti belanja yang sifatnya birokrasi, dan memanfaatkan digitalisasi saat melakukan koordinasi dan layanan pemerintah. Dengan digitalisasi, maka pemerintah bisa lebih menghemat anggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×