Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mundurnya Joao Angelo De Sousa Mota dari kursi kepemimpinan PT Agrinas Pangan Nusantara menjadi tamparan serius bagi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk segera berbenah.
Sebab, hengkangnya Joao sebagai Direktur Utama Agrinas Pangan digadang-gadang lantaran belum adanya biaya operasional hingga melihat cara kerja Danantara yang dinilai terlalu birokratis dan tak berorientasi bisnis ketika perusahaan menyerahkan studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk rencana proyek.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin meyakini bahwa kritik yang dilontarkan Joao memang ada benarnya, untuk itu Danantara harus segera menanggapi lewat perbaikan tata kelola internal bisnisnya.
“Danantara harus segera merespon dengan memperbaiki internal business process-nya. Jika ini terjadi di Agrinas, kemungkinan besar juga terjadi di berbagai BUMN lainnya,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (12/8/2025).
Wijayanto mengungkapkan, kondisi yang dialami Agrinas Pangan Nusantara kemungkinan bisa dialami oleh perusahaan BUMN lainnya. Namun, Agrinas sebagai organisasi baru tentu menghadapi situasi yang lebih rumit.
Baca Juga: Dirut Agrinas Pangan Mundur, Bos Danantara Pastikan Transisi Dilakukan Secara Tertib
“Ia menghadapi tantangan internal, tantangan dari atas dan tantangan dari industri/sektor yang dinamis,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wijayanto mengatakan, permasalahan ini muncul disebabkan proses pendirian Danantara yang terburu-buru sehingga lembaga tersebut belum bisa bekerja optimal karena payung hukum yang belum jelas, termasuk visi-misi, kebijakan investasi dan SOP pengambilan keputusan.
Menurutnya, jika Danantara tampak terburu-buru maka berpotensi melanggar ketentuan administratif yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.
“Selain itu, kelengkapan tim yang belum sempurna serta anggaran yang belum tersedia mengingat dividen BUMN merupakan satu-satunya sumber penerimaan dimana mayoritas belum menyerahkan dividen kepada Danantara, membuat situasi lebih menantang,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Joao Angelo De Sousa Mota memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Agrinas Pangan, Senin (11/8/2025). Keputusan ini diambil setelah enam bulan menjabat sebagai nakhoda Agrinas.
Joao menyebut telah mengirimkan surat pengunduran dirinya ke super holdingBadan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Senin 11 Agustus 2025.
Ia juga meminta maaf karena belum mampu memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi negara maupun kesejahteraan petani.
"Jadi, perkenankan saya menyampaikan pengunduran diri saya," ujar Joao dalam jumpa pers yang disiarkan langsung Kompas TV (11/8/2025).
Joao juga menyebut, tidak ada dukungan stakeholder terkait cita-cita Presiden Prabowo agar Indonesia mencapai kedaulatan pangan juga menjadi sebab. Hingga saat ini, Agrinas Pangan belum memperoleh anggaran untuk melaksanakan segala program yang sudah direncanakan.
Baca Juga: Kata Bos Danantara soal Mundurnya Dirut Agrinas Pangan Joao Mota
"Kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah nyata. Contohnya anggaran Agrinas Pangan Nusantara masih nol hingga saat ini," jelasnya.
Joao menilai, cara kerja BPI Danantara terlalu birokratis, tidak berorientasi bisnis. Contohnya, adalah berbelitnya birokrasi di Danantara saat Agrinas Pangan menyerahkan studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk sebuah rencana proyek.
Ia mengaku sudah tiga kali menyerahkan, namun meski berulang kali mengajukan, Danantara belum juga menyetujui karena berbagai alasan. "Sampai hari ini dimintakan lagi FS lagi, mungkin ketiga atau keempat kali kami serahkan itu," kata dia.
Seperti dilansir PT Yodya Karya yang kini berganti nama menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota atau dikenal Joao Mota merupakan profesional di bidang konstruksi, pertanian, peternakan dan industri kreatif.
Joao Mota diangkat menjadi Direktur Utama berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No 32/MBU/02/2025 pada tanggal 10 Februari 2025.
Baca Juga: Dirut Agrinas Mundur Buntut Birokrasi Berbelit, Evaluasi bagi Danantara
Selanjutnya: Wuling Siapkan Kompensasi Bagi Pemilik Binguo, Intip Bocorannya
Menarik Dibaca: Ini 5 Manfaat Kas Kecil bagi Kelancaran Keuangan Usaha, yuk Simak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News