kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cegah zoonosis, Kemtan gandeng FAO


Rabu, 20 Desember 2017 / 20:22 WIB
Cegah zoonosis, Kemtan gandeng FAO


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bekerjasama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian dunia (FAO) untuk penguatan kapasitas pencegahan dan pengendalian zoonosis tertarget dan Penyakit Infeksius Emerging (PIE), serta ancaman pandemi potensial dengan Pendekatan One Health

Muhammad Syibli, Kepala Subdit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Ditjen PKH mengatakan, ancaman penyakit menular baru atau disebut sebagai Emerging Infectious Disease (EID) dan zoonosis yakni penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya, menjadi ancaman bagi Indonesia.

Menurutnya, dengan keanekaragaman hayati yang melekat pada negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, diidentifikasi sebagai salah satu kantung atau hotspot di Asia yang memiliki potensi tinggi terjadinya penyakit menular baru.

“Penyakit tersebut dapat dipicu dari berbagai faktor seperti peningkatan urbanisasi dan populasi manusia, perubahan ekologi, dan deforestasi," ungkap Muhammad seperti yang tertera dalam keterangan tertulis, yang diterima Kontan.co.id, Rabu (20/12).

Syibli mengungkapkan, selama beberapa dekade terakhir, beberapa peristiwa wabah penyakit telah muncul menyebar luas pada populasi manusia, dan menyebabkan epidemi global (pandemi).

Dia bilang, Sekitar 75% penyakit manusia yang baru disebabkan oleh mikroba yang berasal dari hewan, termasuk HIV, influenzan Sindrom Pernapasan Akut (SARS), Sindrom Pernafasan Timur Tengah-Coronavirus (MERS-CoV), Ebola, Marburg, dan Nipah.

Syibli mengatakan, untuk meminimalkan dampak ancaman pandemi terhadap kesehatan manusia, stabilitas ekonomi dan sosial, Kementerian Pertanian bekerjasama dengan FAO Indonesia dalam proyek OSRO/INS/501/USA atau Emerging Pandemic Threats, dengan periode proyek 2015-2019.

Tujuannya, meningkatkan kapasitas Pemerintah Indonesia untuk mendeteksi dan merespon ancaman penyakit menular baru dan juga penyakit lain yang yang sudah ada dan berpotensi terjadi lagi atau menyebar.

Syibli mengatakan pendekatan One Health mencakup kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan yang artinya telah ada kesepakatan antara Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk membangun kapasitas petugas lapang yang berkelanjutan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×