kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Calo masih berkeliaran di Samsat Jakarta Timur


Sabtu, 31 Mei 2014 / 15:00 WIB
Calo masih berkeliaran di Samsat Jakarta Timur
ILUSTRASI. Suasana aktivitas di dekat tanggul laut yang telah selesai dibangun di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (12/2/2019). (Tribunnews/Jeprima)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Proses pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kebon Nanas Jakarta Timur masih belum bebas dari jasa para calo.

Para calo jasa pembuat SIM, STNK, dan pelat nomor kendaraan tersebar di hampir semua lokasi Samsat Kebon Nanas.

Ketika KONTAN memasuki gedung Samsat ini pekan lalu, di pintu depan sebelum masuk ke dalam Gedung, seorang calo langsung mencegat.

Sang calo menanyakan keperluan dan menawarkan jasa untuk membantu. Kemudian ketika parkir dan keluar, ada lagi calo yang mencegat dan menawarkan jasa.

Demikian juga ketika masuk ke dalam gedung yang cukup luas dan ramai pengurus perpanjangan STNK dan SIM.

Di sana ada beberapa calo berkeliaran dan mereka tidak segan-segan menawarkan jasa. Seorang calo menjanjikan pengurusan perpanjangan STNK dengan waktu cuma satu jam selesai.

"Jasanya cukup Rp 50.000," ujar seorang calo kepada KONTAN meladeni tawarannya.

Belum selesai di situ, sang calo juga menawarkan jasa untuk mengecek fisik kendaraan yang hendak diperpanjang STNK tanpa harus membawanya ke Samsat.

Bahkan, si calo tadi mau mengurus penjualan blanko cek fisik kendaraan dengan harga RP 35.000 saja. Setelah itu dia akan mengurusnya kepada pihak kepolisian dan minta dibayar semuanya Rp 60.000. Oh iya, harga-harga yang ditawarkan itu belum termasuk biaya perpanjangan pajak.

Mereka juga mendesak "calon mangsanya" untuk segera menunjukkan surat-surat kendaraan yang hendak diperpanjang dan diperbaharui.

Bahkan, ada yang langsung ingin mengecek kondisi fisik kendaraan yang hendak diperbaharui STNK nya. 

Selain itu, di pintu depan Samsat ditulis dengan huruf yang cukup besar "Parkir Gratis". Namun, faktanya justru sebaliknya, tetap saja ada yang bertugas meminta uang parkir dari setiap pengendara.

Demikian juga saat hendak keluar harus menyerahkan STNK, namun sang petugas hanya memegang dan melirik sekilas STNK tanpa memastikan bahwa nomor plat kendaraan yang di STNK sesuai dengan plat nomor kendaraan.

Kendati begitu, sebagian besar warga memilih mengurus sendiri perpanjangan STNK kendaraan mereka. Salah seorang warga yang ditemui KONTAN mengatan tidak mau mamakai jasa calo.

"Kita juga ingin punya pengalaman sendiri mengurusnya dan biaya calo juga besar," ujarnya. Lantas, sampai kapan para calo terus berkeliaran di Samsat?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×