kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cadangan devisa bertambah, neraca dagang diprediksi berpeluang surplus di kuartal II


Kamis, 11 Juni 2020 / 09:18 WIB
Cadangan devisa bertambah, neraca dagang diprediksi berpeluang surplus di kuartal II
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor melonjak hingga dua digit pada 2020 mendatang. Nilai ekspor pada triwulan III 2019 hanya sebesar 0,02%. Pertumbuhan tersebut


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia (NPI) berpeluang mencatat surplus pada kuartal II-2020. Perkiraan surplus ini sejalan dengan bertambahnya cadangan devisa Indonesia.

Memasuki medio kuartal II-2020 (April-Mei), cadangan devisa Indonesia tercatat naik hingga US$ 9,5 miliar dari posisi akhir kuartal I-2020.

Baca Juga: IHSG dan Indeks Saham Global Mulai Bangkit, Sinyal Mulai Masuk ke Bursa Saham

Sepanjang kuartal II-2020 ini, aliran dana asing memang kembali masuk kembali ke pasar keuangan dalam negeri. Hal ini bisa menjadi modal untuk perbaikan pada transaksi modal dan finansial.

Meskipun demikian, di saat yang bersamaan, defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) Indonesia pada kuartal kedua tahun biasanya melebar sesuai pola historisnya sepanjang tahun.

Baca Juga: Kembali menghijau, PER IHSG masih menarik dibanding bursa lain

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memprediksi, NPI di kuartal II-2020 berpotensi menorehkan kinerja positif, alias surplus US$ 4 miliar - US$ 5 miliar. Angka ini lebih baik ketimbang kinerja kuartal I-2020 yang mencatat defisit US$ 8,5 miliar.

Menurutnya, perbaikan kinerja NPI tersebut akan didorong oleh arus modal asing yang masuk, surat berharga negara (SBN) valuta asing (valas) pemerintah, dan obligasi korporasi.

"Ada peningkatan tersebut di tengah penurunan impor dan pembayaran dividen," kata David kepada KONTAN, Rabu (10/6).

Senada dengan David, pengamat ekonomi sekaligus dosen Perbanas Institute Piter Abdullah juga melihat kalau Neraca Pembayaran Indonesia di kuartal II-2020 ini berpotensi surplus.

Selain cadangan devisa naik, investor asing yang mulai kembali ke Indonesia juga membuka peluang membaiknya NPI.

Baca Juga: Pertama dalam 8 tahun terakhir, Krakatau Steel cetak laba Rp 1,07 triliun

Piter juga melihat, surplusnya NPI pada kuartal II-2020 ditambah dengan adanya tambahan utang luar negeri (ULN) pemerintah. Selain itu, pada kondisi tersebut, Piter juga meramal kalau defisit neraca dagang di kuartal II-2020 berpotensi menurun.

Sementara Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana juga melihat kalau peningkatan cadangan devisa bisa seiring peningkatan kinerja NPI. Namun, ia mengimbau agar tetap penting untuk tetap mengamati kondisi di bulan Juni.

"Juga tidak kalah penting untuk melihat struktur NPI yang kelihatannya akan lebih ditopang oleh pos finansial, dengan neraca dagang dan neraca transaksi berjalan yang masih defisit," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×