kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Buruh berharap ada proyek percontohan Tapera


Minggu, 22 Oktober 2017 / 16:02 WIB
Buruh berharap ada proyek percontohan Tapera


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengharapkan pemerintah dapat menggelar proyek percontohan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) guna menilai kesiapan program tersebut sekaligus mengurai benang kusut implementasi Tapera.

Ia mencontohkan, proyek percobaan tersebut dapat dilaksanakan di beberapa kota industri seperti Jabodetabek, Surabaya, Sidoarjo, Medan, Batam, Deli Serdang.

"Dengan proyek percontohan ini kita bisa melihat apakah ini masalah pemerintah yang memang belum bisa menyediakan rumah, atau memang daya beli buruh yang rendah," kata Said saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (22/10).

Said menilai usulan teranyar mengenai iuran Tapera yang mencapai 5% dari UMP dapat dipenuhi, asalkan komposisinya di balik 80% dibayar perusahaan, dan 20% dibayar pekerja.

"Menghitung 1% buruh, 4% perusahaan. Misal iurannya Rp 200 ribu. 5% kalau sebulan kan mampu lebih kalau rumah susun," lanjut Said.

Proyek percontohan Tapera ini juga dianggap Said dapat membantu pemerintah mewujudkan target pembangunan satu juta rumah.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Lana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lana Winayanti menyebut usulan komite Tapera bahwa besaran iuran Tapera berkisar 1%-5% dari UMP dengan komposisi 80% dibayar pekerja, dan 20% dibayar perusahaan.

Akhir bulan ini Lana menyebut bahwa akan dilaksanakan rapat Komite Tapera yang salah satunya akan memfinalisasi komposisi iuran tersebut.

Namun hingga saat ini rapat tersebut belum juga dilaksanakan. "(Rapat) belum dilaksanakan, masih menunggu waktu anggota komplit," balas pesan pendek Lana kepada KONTAN, minggu (22/10). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×