Reporter: Uji Agung Santosa |
JAKARTA. Badan Urusan Logistik (Bulog) siap menggelontorkan seluruh stok beras miskin (raskin) bulan Januari dan Februari 2009 untuk mengendalikan harga beras dan makanan. Diharapkan dengan gelontoran beras tersebut, harga pangan yang akhir-akhir ini terus meningkat dapat kembali normal.
Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar mengatakan pihaknya terus memantau situasi harga pangan terutama beras di beberapa daerah. Jika dalam daerah tersebut gejolak harga masih terjadi maka dia telah memerintahkan Kepala Divre untuk mengeluarkan stok raskinnya dengan segera.
“Jika space gudang mencukupi dan harga di wilayah tersebut masih meningkat maka stok raskin akan langsung diturunkan 2 bulan sekaligus,” kata Mustafa Abubakar usai acara penganugerahan Raskin Award 2008 di Jakarta, kemarin.
Bulog sampai akhir bulan Februari 2009 ini telah menyalurkan raskin dengan realisasi sekitar 21% atau sebanyak 116.708 ton dari total bulan Januari-Februari 2009 sebesar 554.919 ton. Diharapkan secepatnya pembagian raskin akan mencapai seluruh daerah di Indonesia sehingga mampu menurunkan harga bahan makanan.
Ia menambahkan, beberapa wilayah di Indonesia sampai saat ini masih mengalami fluktuasi kenaikan harga. Beberapa wilayah tersebut adalah Sulawesi Utara, Sumatera Utara, dan sebagian Jawa. Kenaikan harga lebih disebabkan karena musim panen belum berlangsung, termasuk juga adanya keterlambatan penyaluran raskin pada 2009 ini. Penyaluran raskin 2009 mengalami keterlambatan karena menunggu verifikasi data rumah tangga sasaran (RTS).
Menurut Mustafa, raskin mempunyai arti penting bagi masyarakat, karena dengan tingkat harga beras yang mencapai Rp 5.000 per kilogram untuk beras IR III, maka raskin menjadi harapan untuk mendapatkan beras murah dengan harga Rp 1.600 per kg.
Raskin juga akan sangat bermanfaat dalam mengendalikan harga beras dalam negeri. Hal itu terjadi karena saat raskin di bagikan, efeknya terasa langsung dengan penurunan harga bahan makanan secara keseluruhan. “Oleh karena itu kita harapkan program ini akan terus berlanjut,” katanya.
Pemerintah sendiri tahun ini menggelontorkan raskin untuk 18,5 juta rumah tangga sasaran (RTS) sebanyak 15 kilogram selama 12 bulan. Jumlah itu naik dibanding rencana sebelumnya sebanyak 17,5 RTS. Kenaikan jumlah RTS karena pemerintah menaikkan standar rumah tangga yang berhak mendapatkan beras murah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News