kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

BPS: Terjadi Deflasi 0,12% di September 2024, Lebih Tinggi dari Bulan Sebelumnya


Selasa, 01 Oktober 2024 / 11:22 WIB
BPS: Terjadi Deflasi 0,12% di September 2024, Lebih Tinggi dari Bulan Sebelumnya
ILUSTRASI. kembali terjadi deflasi sebesar 0,12% di bulan September 2024 dan membuat inflasi tahunan 1,84%


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA.  Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali mencatatkan deflasi pada September 2024.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, pada September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,12% secara bulanan atau month to month (mtm). Deflasi ini lebih tinggi bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,03% mtm.

“Atau terjadi penurunan IHK dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 105,93 pada September 2024,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (2/10).

Sementara itu, secara tahunan IHK mencatatkan inflasi sebesar 1,84% year on year (yoy)lebih rendah dari inflasi di bulan sebelumnya yang sebesar 2,12% yoy. Kemudiaan, inflasi secara tahun kalender tercatat sebesar 0,74% atau year to date (ytd).

Baca Juga: Banyak Pemda Akali Data Inflasi, Kemenko Perekonomian Buka Suara

Deflasi pada September 2024 ini kata Amalia, lebih dalam dibandingkan Agustus 2024, dan merupakan deflasi kelima selama 2024 secara bulanan.

Adapun kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,59%, dan memberikan andil deflasi sebesar 0,17%.

Kemudian, terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi di antaranya, ikan segar dan kopi bubuk dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,02%. Selanjutnya didorong oleh biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi, tarif angkutan udara, dan sigaret kretek mesin (SKM) yang memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×