Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras nasional akan terus meningkat hingga kuartal III-2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan bahwa potensi produksi beras sepanjang Juli hingga September 2025 diperkirakan mencapai 9,08 juta ton.
Angka ini naik 0,91 juta ton atau tumbuh 11,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: 212 Merek Melanggar Mutu Beras Premium dan Medium, Ini Titah Prabowo
"Namun, angka potensi ini masih dapat berubah tergantung pada kondisi pertanaman padi dan hasil pengamatan lapangan selama Juli hingga September," ujar Pudji dalam konferensi pers, Jumat (1/8/2025).
Ia menjelaskan, potensi panen bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti serangan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT), banjir, kekeringan, serta waktu pelaksanaan panen oleh petani.
Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) per Juni 2025, sekitar 9,86% lahan pertanian padi telah memasuki fase panen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan posisi Juni 2024 yang berada di level 9,55%.
Selain itu, 42,38% lahan tercatat berada dalam fase standing crop, yang berarti tanaman padi masih dalam tahap pertumbuhan dan berpotensi untuk dipanen dalam waktu dekat.
Baca Juga: PalmCo Telah Distribusikan 134 Ton Beras SPHP
Secara rinci, pada Juni 2025, fase vegetatif awal mencakup sekitar 16,37% lahan, vegetatif akhir sebesar 12,51%, dan fase generatif sebesar 13,50%.
"Tanaman padi dalam fase generatif umumnya siap panen dalam waktu satu bulan ke depan. Sementara itu, fase vegetatif akan dipanen dalam dua hingga tiga bulan, dan fase vegetatif awal dalam waktu tiga bulan mendatang," jelas Pudji.
Dengan demikian, potensi panen padi masih cukup tinggi hingga akhir kuartal III-2025, asalkan tidak terjadi gangguan akibat cuaca ekstrem maupun serangan OPT.
Dari sisi geografis, potensi panen terbesar masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, khususnya di provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca Juga: Arahan Presiden, Mentan Pastikan Produsen Jual Beras Tidak Sesuai Standar Ditindak
Selain Jawa, wilayah Sumatera seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan (Banyuasin, OKU Timur), Lampung (Tengah dan Selatan), serta Aceh juga menunjukkan potensi panen yang signifikan.
Potensi serupa juga tercatat di Sulawesi Selatan (Bone, Wajo, Sidenreng Rappang), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Kalimantan Selatan (termasuk Barito Kuala).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News