Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas emas perhiasan kembali menjadi pendorong utama inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya pada September 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi emas perhiasan mencapai titik tertinggi dalam lima bulan terakhir, sekaligus melanjutkan tren kenaikan harga yang sudah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, mengatakan emas perhiasan telah mencatat inflasi selama 25 bulan berturut-turut sejak September 2023.
Baca Juga: Data Produksi Beras Bulan Juli 2025 Menurut BPS, Naik 35,01% Dari Tahun Lalu
“Inflasi emas perhiasan pada September 2025 merupakan inflasi tertinggi dalam lima bulan terakhir,” ujar Habibullah dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/10).
Pada periode yang sama tahun lalu, inflasi emas tercatat 0,36%, sedangkan pada September 2023 sebesar 0,41%. Adapun pada September 2025, emas perhiasan memberi andil inflasi bulanan sebesar 0,08% dan berkontribusi dominan terhadap inflasi tahunan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yakni 0,53% dari total 0,62%.
Kenaikan harga emas domestik sejalan dengan tren global. PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. mencatat harga emas Logam Mulia (LM) 1 gram di butik Graha Dipta Pulogadung, Jakarta, dipatok Rp 2.237.000 pada Rabu (1/10), naik Rp 3.000 dibandingkan sehari sebelumnya. Harga buyback emas Antam juga menguat Rp 3.000 menjadi Rp 2.084.000 per gram.
Dalam lima hari terakhir, emas Antam sudah menguat Rp 65.000, mencetak
Baca Juga: Data BPS: Jumlah Penumpang Pesawat Internasional Naik Signifikan
Selanjutnya: Bunga Deposito BTN di Oktober 2025, Simpan Deposito Rp 5 Juta Dapat Bunga Berapa?
Menarik Dibaca: Bunga Deposito BTN di Oktober 2025, Simpan Deposito Rp 5 Juta Dapat Bunga Berapa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News