kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -17,00   -0,10%
  • IDX 7.401   56,35   0,77%
  • KOMPAS100 1.036   5,23   0,51%
  • LQ45 786   4,20   0,54%
  • ISSI 248   2,86   1,17%
  • IDX30 407   1,88   0,47%
  • IDXHIDIV20 471   3,90   0,84%
  • IDX80 117   0,71   0,61%
  • IDXV30 121   2,39   2,02%
  • IDXQ30 131   0,95   0,73%

Emas Perhiasan Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar, Harga Naik sejak September 2023


Selasa, 01 Juli 2025 / 14:32 WIB
Emas Perhiasan Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar, Harga Naik sejak September 2023
ILUSTRASI. (KONTAN/Baihaki) BPS mencatat bahwa emas perhiasan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi bulanan secara konsisten selama semester I-2025?


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa emas perhiasan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi bulanan secara konsisten selama semester I-2025

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa tidak ada komoditas lain yang mencatatkan frekuensi kemunculan setara dengan emas perhiasan dalam daftar penyumbang inflasi bulanan selama periode Januari-Juni 2025.

"Emas perhiasan ini terus mengalami inflasi sejak September 2023," ungkap Pudji dalam konferensi pers, Selasa (1/7).

Menurut Pudji, konsistensi inflasi dari emas perhiasan mencerminkan tren harga komoditas tersebut yang terus meningkat sejak tahun lalu, dan menjadi salah satu pendorong utama inflasi inti nasional.

Baca Juga: BPS Catat Kenaikan Kunjungan Wisman dan Perjalanan Wisnus pada Mei 2025

Selain emas perhiasan, BPS mencatat bahwa tingkat inflasi Indonesia pada Juni 2025 mencapai 0,19% secara bulanan (month-to-month/MtM). Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang justru mencatat deflasi sebesar 0,37%.

"Terjadi kenaikan IHK dari 108,07 pada Mei 2025 menjadi 108,27 pada Juni 2025," ujar Pudji.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar pada bulan Juni dengan andil sebesar 0,13%. Komoditas utama yang mendorong inflasi kelompok ini adalah beras, cabai rawit, bawang merah, dan tomat.

"Kelompok pengeluaran penyumbang terbesar atau faktor penyebab inflasi Juni 2025 adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,19%," jelas Pudji.

Momentum Idul Adha dan Libur Sekolah Picu Tekanan Harga

Pudji juga menyebutkan bahwa sejumlah momentum pada Juni 2025 turut mendorong tekanan inflasi, seperti perayaan Hari Raya Iduladha, Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, serta libur sekolah.

"Terdapat Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, dan libur sekolah pada Juni 2025, juga perkembangan harga BBM nonsubsidi. Momen-momen itu turut memengaruhi kondisi inflasi Juni 2025," tutur Pudji.

Secara tahunan (year-on-year/YoY), inflasi Indonesia pada Juni 2025 tercatat sebesar 1,87%, meningkat dibandingkan inflasi tahunan pada Mei 2025 yang sebesar 1,60%.

Peningkatan inflasi tahunan tersebut tetap berada dalam rentang yang moderat, meski menunjukkan kecenderungan naik terutama dari sektor konsumsi rumah tangga.

Baca Juga: BPS Catat Neraca Dagang Mei 2025 Surplus US$ 4,3 Miliar, Didorong Komoditas Nonmigas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×