kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   0,00   0,00%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Beban Biaya Sekolah Naik, Dorong Inflasi dalam 2 bulan Ke Depan


Senin, 04 Agustus 2025 / 05:05 WIB
Beban Biaya Sekolah Naik, Dorong Inflasi dalam 2 bulan Ke Depan
ILUSTRASI. Guru membantu siswa untuk mengisi daftar kehadiran sekaligus pembagian kelas pada hari pertama masuk sekolah di SD Bintang Kejora, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (14/7/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan biaya pendidikan masih berpotensi memberikan andil inflasi dalam dua bulan berikutnya.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan biaya pendidikan masih berpotensi memberikan andil inflasi dalam dua bulan berikutnya yakni Agustus dan September 2025.

Dalam laporan inflasi Juli 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok pendidikan menyumbang inflasi sebesar 0,05%, dengan kenaikan bulanan (month to month/MtM) mencapai 0,82%.

Ini menjadikannya kontributor inflasi terbesar kedua setelah kelompok pangan.

Baca Juga: Beban Biaya Dana Masih Berat, Bank Tunggu Angin Segar dari BI

Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) M. Rizal Taufikurahman menilai, kondisi inflasi pendidikan tersebut mengindikasikan bahwa tekanan harga tak lagi hanya bersumber dari pasokan barang-barang komoditas, melainkan mulai berpindah ke jasa-jasa publik yang selama ini cenderung luput dari pengawasan ketat negara.

“Kenaikan biaya pendidikan bukan semata karena efek tahun ajaran baru, tetapi juga akumulasi tekanan biaya operasional institusi pendidikan, terutama swasta,” ujar Rizal kepada Kontan, Minggu (3/8).

Ia melihat, pasca pandemi, banyak institusi pendidikan swasta melakukan realokasi beban operasional kepada orang tua siswa. Hal ini diperparah dengan belum adanya kerangka regulasi yang cukup ketat terhadap skema pembiayaan pendidikan non-negeri.

Baca Juga: BOJ Tahan Suku Bunga 0,5%, Revisi Naik Proyeksi Inflasi

Akibatnya, sekolah dapat menaikkan tarif uang pangkal, Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), maupun biaya pengembangan tanpa keharusan mempertanggungjawabkan peningkatan mutu layanan pendidikan.

“Dalam kondisi seperti ini, instrumen fiskal seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi tidak cukup menjangkau kebutuhan riil, apalagi di kota-kota besar yang didominasi sekolah swasta,” tambah Rizal.

Dari sisi makro, ia memperkirakan, jika tren inflasi pendidikan bertahan di 0,05% per bulan hingga September 2025, maka akumulasi tekanan dari sektor ini saja dapat mencapai 0,15% dalam kuartal III-2025.

Menurutnya, ketika dikombinasikan dengan fluktuasi harga pangan dan ketidakstabilan harga energi, inflasi kuartalan berpotensi mencapai kisaran 3,0%–3,2% secara tahunan (year on year/YoY).

Baca Juga: SPayLater Berikan Promo Cicilan 0% Beli Sekarang Bayar Bulan Depan

Rizal menilai, meski masih dalam batas target Bank Indonesia, tekanan ini tidak bisa diselesaikan semata lewat instrumen suku bunga.

“Ini menandai adanya tekanan non-moneter yang butuh penanganan kebijakan nonkonvensional,” kata Rizal.

Ia menyarankan pemerintah untuk mulai mengintervensi lewat kebijakan fiskal yang lebih terarah, seperti transparansi biaya pendidikan dan insentif berbasis kebutuhan sektor.

Tanpa langkah korektif, sektor pendidikan justru berisiko menjadi sumber inflasi berkepanjangan. Implikasinya tak hanya pada konsumsi rumah tangga, tapi juga mengganggu mobilitas sosial dan stabilitas ekonomi jangka menengah.

Selanjutnya: Laba Emiten Mind Id Terkoreksi di Semester I-2025

Menarik Dibaca: Tengok Ramalan Zodiak Keuangan & Karier Hari Ini Senin 4 Agustus 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×