Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Pertumbuhan Dana dan Investasi
BPKH mencatat pertumbuhan dana kelolaan dari Rp166,54 triliun pada 2022 menjadi Rp171,64 triliun di 2024, dengan target Rp188,9 triliun pada 2025.
Hingga Agustus 2025, sebesar 75,9% dana atau Rp130,39 triliun ditempatkan dalam investasi seperti sukuk, reksadana, investasi langsung, dan emas.
Sisanya Rp41,39 triliun berada di instrumen likuid seperti deposito dan giro.
“Strategi ini menjamin dua hal: likuiditas tinggi untuk operasional haji dan imbal hasil optimal melalui instrumen syariah yang aman,” jelas Fadlul.
Dalam setahun terakhir, investasi tumbuh 1,92%, sementara penempatan dana meningkat 15,59%.
Baca Juga: Kemenhaj Tunjuk Dua Syarikah untuk Pelaksanaan Ibadah Haji 2026
Langkah Strategis di Arab Saudi: BPKH Limited
Untuk memperkuat ekosistem haji global, BPKH mendirikan BPKH Limited di Arab Saudi. Entitas ini bergerak di sektor perhotelan, properti, katering, dan transportasi.
“Melalui BPKH Limited, kami dapat memastikan layanan terbaik bagi jamaah sekaligus memaksimalkan manfaat investasi,” ujar Fadlul.
Di musim Haji 2025, BPKH mencatat sejumlah capaian konkret, antara lain:
- Pasokan 475 ton rempah-rempah Nusantara untuk konsumsi jamaah.
- Pengamanan 9 hotel berkualitas tinggi (8 di Makkah dan 1 di Madinah).
- Penyediaan makanan siap saji pada enam waktu penting selama puncak ibadah.
- Kemitraan dengan Kementerian Agama untuk membuka peluang bagi UMKM Indonesia di area komersial hotel.
“Kami tidak hanya mendanai, tapi juga membuka akses bagi produk UMKM Indonesia seperti rendang untuk menembus pasar di Tanah Suci,” ungkapnya.
Baca Juga: Nilai Manfaat Dana Haji 2025 Capai Rp 2,1 Triliun, Disalurkan ke Jemaah Haji Tunggu
Nilai Manfaat Terus Naik
Hingga Agustus 2025, nilai manfaat yang dihasilkan BPKH mencapai Rp8,10 triliun, naik 6,86% dibanding tahun sebelumnya. Sebagian besar atau Rp6,39 triliun berasal dari hasil investasi.
Menutup paparannya, Fadlul menegaskan bahwa BPKH kini menjadi benchmark global dalam tata kelola dana haji berbasis syariah.
“Kami percaya sinergi dengan para pemangku kepentingan dan adaptasi terhadap dinamika global akan menjaga pengelolaan ini tetap efisien, adil, dan bermanfaat bagi jamaah serta umat Islam,” pungkasnya.
Selanjutnya: Toyota Telah Mengekspor Tiga Juta Kendaraan dari Indonesia ke Pasar Global
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (10/10), Provinsi Ini Alami Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News