kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.830   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

BPJT segera usul tarif JORR W1 naik 10%


Selasa, 10 April 2012 / 18:04 WIB
BPJT segera usul tarif JORR W1 naik 10%
ILUSTRASI. Hyundai . REUTERS/Kim Hong-Ji


Reporter: Rika Panda | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kepastian kenaikan tarif tol ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi W1 semakin jelas. Pihak badan usaha jalan tol yang mengoperasikan ruas tol JORR seksi W1, yaitu PT Jakarta Lingkar Barat satu (JLB) dinyatakan telah menyelesaikan perbaikan standar pelayanan (SPM), sehingga kenaikan tarif tol tersebut bisa segera diusulkan.

"Untuk perbaikan standar pelayanan minimum (SPM) ruas tol ini baru selesai. Mudah-mudahan tarifnya segera dapat dinaikan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum, Achmad Gani Ghazali, Selasa (10/4).

Gani berharap bisa segera mengusulkan kenaikan tarif tol yang melintasi Kebon Jeruk - Penjaringan sepanjang 9,7 kilometer ini kepada Menteri Pekerjaan Umum.

Tarif tol ini diperkirakan akan naik sekitar 10% dari tarif sebelumnya. Sebelumnya tarif tol JORR seksi W1 ini sebesar Rp 7.000, dengan kenaikan sekitar 10%, maka tarifnya akan menjadi Rp 7500. “Akan langsung kami usulkan (ke Menteri PU) pada bulan ini juga," ujar Gani.

Traif ruas tol JORR W1 ini seharusnya sudah naik pada Februari lalu, tetapi terpaksa diundur karena masih ada permasalahan pada standar pelayanan minimum (SPM). Bahkan diakhir Maret lalu, tarif tol ini juga diperkirakan sudah mengalami kenaikan. Namun, ternyata perbaikan belum selesai sepenuhnya sehingga ditunda kembali.

Perbaikan SPM di ruas jalan tol tersebut karena tingkat kerataan yang masih kurang.

Mengenai besarnya kenaikan tarif yang sekitar 10% itu, Gani bilang karena tol tersebut berada di wilayah DKI Jakarta, dengan kenaikan inflasi yang cenderung lebih kecil dibandingkan daerah lain, seperti Surabaya (Jawa Timur).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×