kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bos BI: Suku Bunga 6% Konsisten untuk Jaga Inflasi di Level 3,2% di Tahun 2024


Jumat, 24 November 2023 / 08:50 WIB
Bos BI: Suku Bunga 6% Konsisten untuk Jaga Inflasi di Level 3,2% di Tahun 2024
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memastikan, suku bunga acuan yang kini berada di level 6,00% konsisten untuk menjangkar inflasi tahun 2024 meski ketidakpastian global masih tinggi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, inflasi pada tahun depan diyakini bergerak di kisaran 3,2% yoy, dengan menghadapi berbagai risiko.

Perry memerinci, risiko inflasi yang besar adalah datang dari inflasi barang impor (imported inflation).

Imported inflation ini dipengaruhi dua hal, yaitu harga energi serta pangan global dan besarnya depresiasi nilai tukar rupiah,” ungkap Perry, Kamis (23/11) di Jakarta.

Sehingga, Perry menegaskan bahwa keputusan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan lalu, sudah memperhitungkan risiko-risiko tersebut pada tahun depan.

Baca Juga: Per 22 November 2023, Rupiah Melemah 0,04% Dibanding Akhir Tahun 2022

Terlebih, biasanya transmisi kebijakan moneter, khususnya suku bunga ke inflasi, membutuhkan waktu sekitar empat kuartal hingga enam kuartal.

Perry juga mengenang, keputusan untuk menetapkan suku bunga acuan di level 6,00% lalu juga seiring dengan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.

Pada waktu itu, Perry melihat langkah intervensi nilai tukar rupiah yang dilakukan BI tidak cukup. Sehingga butuh langkah lain, yaitu dengan pre emptive dan forward looking, yaitu kenaikan suku bunga acuan.

“Sehingga, tahun depan kan batas atas inflasi 3,5% yoy. Sedangkan perkiraan kami inflasi tahun depan 3,2% yoy. Oleh karena itu, kami perkirakan suku bunga 6% masih konsisten dengan perkiraan inflasi,” tandas Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×