kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Konsumsi Bergeser, Milenial dan Gen Z Lebih Pilih Hiburan, Kuliner, serta Gaya Hidup


Kamis, 28 Agustus 2025 / 19:37 WIB
Konsumsi Bergeser, Milenial dan Gen Z Lebih Pilih Hiburan, Kuliner, serta Gaya Hidup
ILUSTRASI. Tim Ekonom Bank Mandiri mencatat perubahan pola konsumsi masyarakat 2025, belanja masyarakat masih tumbuh, namun melambat dibanding tahun lalu. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tim Ekonom Bank Mandiri mencatat adanya perubahan pola konsumsi masyarakat sepanjang 2025. Belanja masyarakat masih tumbuh, namun mulai melambat dibanding tahun lalu.

Head of Mandiri Institute, Andre Simangunsong, menjelaskan perlambatan terutama terjadi pada belanja produk seperti fashion, elektronik, dan kebutuhan rumah tangga. Sebaliknya, pengeluaran untuk transportasi, bahan bakar, olahraga, hobi, hiburan, hingga wisata dan kuliner justru lebih tangguh.

“Terjadi shifting preferensi konsumen yang kini lebih memprioritaskan experience goods, seperti makan di restoran, travelling, hingga menginap di hotel,” kata Andre dalam paparannya pada Agenda Mandiri Eonomic Outlook Q3, Kamis (28/8).

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Prediksi Konsumsi Rumah Tangga Melambat pada Kuartal III-2025

Lebih lanjut Andre bilang berdasarkan Mandiri Spending Index, setelah libur panjang sekolah pertengahan Juli lalu, konsumsi masyarakat mengalami normalisasi lebih dalam dibanding periode yang sama pada tahun 2024. Hingga 17 Agustus 2025, indeks tercatat 279,5 poin. 

“Normalisasi kali ini lebih panjang karena di kuartal III tidak ada stimulus tambahan yang mendorong belanja,” jelasnya.

Andre menambahkan, generasi milenial (kelahiran 1981–1996). dan Gen Z (kelahiran 1997-2012) menjadi motor utama pertumbuhan konsumsi, terutama di kelompok menengah atas. Perilaku belanja impulsif atau impulsive spending juga masih kuat, terutama pada sektor hiburan, olahraga, dan gaya hidup. Sementara generasi boomers (kelahiran 1946–1964) lebih mementingkan kebutuhan primer.

Baca Juga: Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh 5%, Konsumsi & Investasi Jadi Kunci Dongkrak Ekonomi

"Gen Z, Gen millenial mungkin lebih suka untuk makan di luar, jadi pengeluaran untuk restoran itu cukup tinggi. Sementara kalau boomers sudah pasti punya rumah, atau sudah punya anak, ada juga pengeluaran untuk kesehatan, kita melihat ini pengeluaran untuk rumah tangga, medical ini masuk ke dalam top 3," jelas Andre.

Di sisi lain, konsumen kian selektif untuk belanja barang tahan lama (durable goods) dan kebutuhan rumah tangga. Sementara itu, proporsi belanja di supermarket meningkat, menandakan masyarakat kembali memprioritaskan kebutuhan pokok (primer). Mandiri juga mencatat tren penggunaan pembayaran digital semakin dominan. 

“Sekitar 64% transaksi sudah menggunakan QRIS, sesuai arah menuju cashless society (pembayaran digital),” ujar Andre.

Dengan perubahan ini, Tim Ekonom Bank Mandiri menilai dunia usaha perlu mengantisipasi tren konsumsi yang makin bergeser ke experience-based spending (membangun pengalaman belanja) dalam jangka pendek hingga menengah.

Selanjutnya: Jembatan Nusantara Angkut 1,3 Juta Kendaraan di Sembilan Belas Lintasan

Menarik Dibaca: Ini Manfaat Skin Fasting dan Cara Melakukannya dengan Benar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×