Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Indonesia sudah berada dalam kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 3% YoY plus minus 1%, selama beberapa bulan terakhir.
Meski inflasi terus melandai, ini tak langsung membuat BI perlu untuk menurunkan suku bunga acuan.
Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengungkapkan, hal tersebut didorong oleh pertimbangan masih tingginya ketidakpastian keuangan global.
Salah satunya datang dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang masih mungkin menaikkan suku bunga acuan.
Baca Juga: BPS Catat Inflasi Agustus 3,27% YoY, Didorong Kelompok Transportasi
"Ada potensi tinggi kenaikan suku bunga The Fed selama sisa tahun 2023 yang dapat menempatkan tingkat suku bunga acuan BI dan The Fed berada di tingkat yang sama," tutur Banjaran kepada Kontan.co.id, Jumat (1/9).
Sehingga, langkah BI untuk menjaga suku bunga acuan di level yang sama diharapkan mampu menjaga tingkat ketertarikan investor asing terhadap pasar keuangan domestik.
Dengan demikian, besar kemungkinan suku bunga acuan akan dijaga di level 5,75% hingga akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News