Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dalam rangka mengawal realisasi 100 proyek investasi, Badan Koordinasi Dan Penanaman Modal (BKPM) mengunjungi delapan proyek sampling yang berada di wilayah Banten dan Jawa Tengah. Kunjungan dilakukan untuk memastikan bahwa proyek-proyek tersebut tetap berjalan dan memberikan dampak positif untuk mendorong bergeraknya ekonomi.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan, dari delapan proyek yang berlokasi di Lebak, Merak, Cilegon, Ungaran, Sukoharjo, dan Sragen tersebut, total rencana investasi mencapai Rp 50,7 triliun. Adapun realisasi saat ini telah mencapai Rp 26,2 triliun.
"BKPM tentunya siap membantu percepatan penyelesaian proyek-proyek investasi yang sedang dalam tahap Konstruksi dan memfasilitasi penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi," kata Franky di kantornya, Senin (15/6). Adapun proyek-proyek tersebut sebagian besar merupakan Penanaman Modal Asking (PMA) dan perusahaan nasional yang melakukan joint venture dengan pemilik asing.
Menurut Franky, apabila rencana investasi tersebut dapat seluruhnya terealisasi maka akan menambah ekspor produk senilai US$ 800 juta per tahun. Sebab, perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang beegerak di sektor industri yang sebagian besar berorientasi ekspor.
Selain itu, jika delapan proyek ini terealisasi maka akan mengurangi impor senilai US$ 810 juta per tahun, tambahan pembangkit listrik 986 megawatt (untuk kepentingan umum sebesar 662 MW dan untuk keperluan sendiri sebesar 324 MW), dan menyerap tenaga kerja 10.000 orang.
Sejauh ini lanjut Franky, permasalahan yang dialami investor tersebut sejauh ini sebagian besar karena masalah pengadaan lahan dan pengadaan infrastruktur listri. Oleh karena itu, BKPM akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait, misalnya dengan PT PLN untuk membantu investor mendapatkan fasilitas tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News