kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI: Utang swasta aman karena jangka panjang


Senin, 24 Februari 2014 / 19:33 WIB
BI: Utang swasta aman karena jangka panjang
ILUSTRASI. Sebelum mendaftarkan diri, sebaiknya penting untuk mengetahui perbedaan CPNS dan PPPK, yang pendaftarannya akan dibuka Oktober tahun 2022 ini. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Porsi utang luar negeri (ULN) sektor swasta terus meningkat. Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia (BI), porsi utang swasta di 2013 mencapai 53,21% atau naik menjadi US$ 140,51 miliar.

Sebelumnya di 2012 porsi utang swasta US$ 126,25 miliar atau sebesar 50% dari total utang. Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengatakan, utang luar negeri Indonesia yang didominasi swasta ini masih dalam posisi aman.

Alasannya, kata Peter, lantaran utang swasta yang digunakan sebagian besar adalah utang jangka panjang, yang mencapai US$ 99,8 miliar atau 71,1% dari total ULN swasta.Selain itu, utangnya pun menggunakan loan agreement atawa perjanjian pinjaman.

Jadi ketika jatuh tempo bisa diroll over alias diperpanjang lagi. "Sehingga masih relatif aman," ujar Peter kepada KONTAN, Senin (24/2).

Meskipun begitu dalam hal ini BI akan terus mewaspadai perkembangan utang swasta. BI mempunyai sistem yang mendeteksi laporan wajib utang setiap perusahaan swasta.

Adapun di tahun ini, menurut Peter, utang jatuh tempo swasta akan terjadi di akhir semester satu dan semester dua, sesuai dengan periodenya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×