Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski telah menaikkan bunga acuan (BI 7-day Reverse Repo Rate) sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,5%, Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa ke depan BI akan terus memonitor perkembangan ekonomi dalam negeri.
Bahkan, BI siap menempuh langkah-langkah yang lebih kuat guna memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, langkah-langkah yang lebih kuat yang dimaksud adalah langkah-langkah yang dilakukan BI melalui berbagai instrumen milik bank sentral maupun berkoordinasi dengan pemerintah.
Agus bilang, BI tak ragu jika kembali harus melakukan penyesuaian bunga acuan setelah kenaikan di bulan ini. "Kalau kondisi mengharuskan untuk kami kembali melakukan penyesuaian policy rate, kami tidak ragu untuk melakukan," kata Agus saat konferensi pers di kantornya, Kamis (17/5).
Hal itu kata dia, dilakukan untuk meyakinkan bahwa inflasi sesuai target dan stabilitas keuangan tetap terjaga. Meski begitu, Agus menyatakan bahwa stance kebijakan moneter BI saat ini tetap netral dan tetap memonitor perkembangan ekonomi ke depan.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, kebijakan yang dibuat bank sentral selalu hati-hati. Dalam membuat kebijakan lanjutnya, BI melihat beberapa faktor utama, yaitu inflasi, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD), dan neraca pembayaran Indonesia.
"Dalam mengelola negara prudent, maka kita juga harus sesuaikan bunga dalam rangka mengelola rasio makro, inflasi, dan neraca pembayaran harus tetap dikelola dengan prudent," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News