kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI Perkirakan Neraca Pembayaran Indonesia Tetap Membaik pada 2023


Kamis, 19 Januari 2023 / 16:24 WIB
BI Perkirakan Neraca Pembayaran Indonesia Tetap Membaik pada 2023
ILUSTRASI. Petugas keamanan mengawasi proses bongkar muat kontainer di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/3). BI Perkirakan Neraca Pembayaran Indonesia Tetap Membaik pada 2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca pembayaran Indonesia akan tetap membaik pada 2023 dengan transaksi berjalan yang terjaga.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan transaksi berjalan yang terjaga akan berada dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Dia mengatakan pada 2022, surplus transaksi berjalan diperkirakan mencapai 0,4% sampai 1,2% dari PDB.

Baca Juga: BI Kerek Suku Bunga Acuan Sebesar 25 Basis Poin Jadi 5,75% di Awal Tahun 2023

"Melebihi defisit yang terjadi di transaksi neraca modal dan finansial yang disebabkan oleh ketidakpastian pasar keuangan global,"ujar Perry, di Gedung Bank Indonesia, Kamis (19/1).

Perry juga menerangkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada 2022 tetap tinggi yaitu US$ 137,2 miliar setara dengan pembiayaan 6 bulan impor atau 5,9 impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. 

Perry menyebut tingkat cadev itu jauh berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Sementara itu, Perry menerangkan neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan akan mencatat surplus pada 2023.

Baca Juga: Bank Indonesia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2023 Jadi 2,3%

"Didukung masuknya aliran modal asing dalam dalam bentuk PMA (Penanaman Modal Asing) maupun investasi portofolio, sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi nasional," terang Perry.

Perry melanjutkan, hal itu terindikasi dari aliran modal asing yang masuk kembali ke pasar keuangan domestik memasuki awal tahun 2023.

Dia menyebut hingga 17 Januari 2023, investasi portofolio mencapai net inflow sebesar US$ 4,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×