Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2025 tumbuh 8,3% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 9.891,6 triliun.
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan Oktober 2025 yang tercatat sebesar 7,7% YoY.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, peningkatan M2 didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi.
Baca Juga: Pemerintah Kebut PP Atur Penugasan Polri di Luar Struktur
“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 11,4% YoY dan uang kuasi sebesar 5,9% YoY,” ujar Ramdan dalam siaran pers, Senin (22/12/2025).
Secara rinci, M1 yang memiliki pangsa 58,1% terhadap M2 tercatat sebesar Rp 5.748 triliun pada November 2025.
Angka ini tumbuh 11,4% YoY, meningkat dibandingkan pertumbuhan Oktober 2025 sebesar 11% YoY.
Sementara itu, uang kuasi yang menyumbang 41,4% dari M2 tercatat sebesar Rp 4.099,2 triliun dengan pertumbuhan 5,9% YoY.
BI menyampaikan, perkembangan M2 pada November 2025 terutama dipengaruhi oleh peningkatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) serta penyaluran kredit.
Tagihan bersih sistem moneter kepada Pempus tumbuh 8,7% YoY, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 5,4% YoY.
Adapun penyaluran kredit pada November 2025 tumbuh 7,9% YoY mencapai Rp 8.196,4 triliun. Pertumbuhan ini meningkat dibandingkan Oktober 2025 yang tercatat 7% YoY.
Baca Juga: Resmi! 24 Desember 2025 Bukan Libur, Ini Jadwal Lengkap Libur Natal dan Tahun Baru
Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih pada November 2025 tumbuh melambat menjadi 9,7% YoY, setelah pada Oktober 2025 tumbuh 10,4% YoY.
Lebih lanjut, uang primer (M0) adjusted pada November 2025 tumbuh 13,3% YoY menjadi Rp 2.136,2 triliun. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 14% YoY.
BI menjelaskan, perkembangan M0 adjusted tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan giro bank umum di BI adjusted sebesar 24,2% YoY serta uang kartal yang diedarkan sebesar 13,1% YoY.
“Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted),” tulis BI.
Selanjutnya: Redmi Note 15 Pro+ Bawa Baterai Silikon 6500 mAh, Lengkap dengan Fast Charging 100W
Menarik Dibaca: Redmi Note 15 Pro+ Bawa Baterai Silikon 6500 mAh, Lengkap dengan Fast Charging 100W
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













